Pada zaman modern saat ini, sebagai manusia, tentu saja kita ingin mengetahui hal-hal dan informasi-informasi yang baru. Baik itu informasi tentang perkembangan teknologi, perkembangan dari suatu daerah dan sebagainya. Lalu bagaimana dengan peristiwa atau sejarah yang terjadi di masa lalu? Apakah penting bagi kita di zaman modern saat ini? Tentu saja penting bagi kita untuk mengetahui tentang sejarah, karena pada dasarnya sejarah adalah bagian dari diri kita. Â Salah satu alasan mengapa kita perlu mempelajari sejarah adalah menambah wawasan, sehingga dengan mudah kita dapat membangun karir. Sama halnya dengan sejarah sastra Indonesia.
Sasta Indonesia sudah mulai berkembang sejak abad ke -20. Sastra Indonesia adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara. Selain itu, sastra Indonesia merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang puisi, novel, cerpen dan karya sastra lainnya.
perkembangan sastra Indonesia meliputi beberapa angkatan, antara lain
- Angkatan Pujangga Lama
Pujangga lama telah berkembang di Indonesi sebelum abad ke-20. Masa ini menghasilkan karya sastra berupa pantun, syair, gurindam dan hikayat. Tokoh pertama yang menulis pada angkatan ini adalah Hamza Fanturi
- Angkatan Sastra Melayu Lama
Sasta Melayu lama lahir di Indonesia tahun 187o-1942, dan berkembang di masyarakat sumatra. Beberapa karya Sastra Melayu yang populer pada saat itu adalah Nyai Dasima oleh G. Francis dan masih ada sekitar 3000 karya sastra lainnya.
- Angkatan Balai Pustaka
Angkatan Balai Pusataka muncul di Indonesia sekitar tahun 1920 dan di terbitkan oleh penerbit Balai Pustaka kemudian didirikan oleh pemerintah hindia. Pada masa ini kedudukan syari, pantun, dan gurindam di gantikan dengan prosa.
- Angkatan Pujangga Baru
Pujangga Baru mulai muncul di Indonesia sekitar tahun 1930-an. Munculnya Pujangga Baru sebagai sensror yang dilakukan oleh Balai Pustaka terhadap Karya sastra. Pada masa ini, tersbit sebuah Majalah Pujangga Baruyang di populerkan oleh Ali Sjahbana.
- Angkatan 45
Angkatan 45 lebih realitis di banding angkatan Pujangga Baru. Hasil karya sastra pada angkatan ini banyak bercerita tentang perjuangan merebut kemerdekaan seperti puisi-puisi karya Chairil Anwar. Beberapa karya yang populer pada masa ini adalah "Deru Campur Debu" karya Chairil Anwar tahun 1949
   6. Angkatan 50-an
Karya pada era 50-an ditandai dengan terbitnya Majalah sastra bertajuk kisah, karya H.B Jassin. Ciri karya sastra dalam angkatan ini di dominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi.Â
  7. Angkatan 66-70-an
Angkatan 66 ditandai dengan terbitnya Horison, yang dipimpin oleh Mochtar Lubis. Pada masa ini, penerbit balai pustaka ikut serta membantu dalam menerbitkan karya-karya sastra yang dibuat oleh para sastrawan. Beberapa tokoh lain yang bergabung dalam angkatan 66 adalah, Motinggo Busye, Purnawan Tjoenogoro, dan Djamil Suherman. Ciri-ciri karya sastra angkatan ini memiliki konsepsi Pancasila, masyarakat, isu-isu politik dan merubah kesadaran nurani manusia.
  8. Angkatan 80-an
Pada kurun waktu, tahun 1980, karya sastra di Indonesia ditandai dengan banyaknya roman percintaan, dengan sastrawan wanita yang terkenal. Beberapa nama sastrawan wanita yang populer pada masa ini, yaitu, Titie Said, La Rose, Diah Hadaning dan Oka Rusmini
 9.  Angkatan Reformasi
Munculnya angkatan ini, ditandai dengan maraknya karya-karya sastra, seperti, puisi, cerita pendek, maupun novel dengan tema sosial politik khususnya seputar Reformasi. Sastrawan pada angkatan ini, mereflesikan keadaan sosial dan politik yang terjadi pada tahun1990-an. Karya yang populer pada angkatan ini, adalah, novel zaman karya Ayu Utami.
Untuk diketahui lebih lanjut tentang lahirnya sastra Indonesia dan bagaimana perkembangan sastra di Indonesia secara lengkap, kalian bisa baca dari buku Sejarah Sastra Indonesia yang ditulis oleh Rosida Erowati, M.Hum dan Ahmad Bahtian, M.Hum dan diterbitkan oleh Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2011 silam.
Penulis,
Norlince Florida Simea Kase
Mahasiswa Universitas Pamulang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H