Mohon tunggu...
Norbert Banusu
Norbert Banusu Mohon Tunggu... Guru - Kepala SMAS Frater Don Bosco Lewoleba

Samudera biru yang tenang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komunitas Belajar Inspiratif, Mengapa Unggul dan Berdampak?

11 Oktober 2024   11:54 Diperbarui: 11 Oktober 2024   12:02 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kami mendatangkan narasumber nasional untuk melakukan pendampingan perubahan kurikulum. Ada pelatihan literasi bagi seluruh guru dan siswa. Meskipun sekolah kami bukan sekolah penggerak, namun saat ini ada banyak guru telah mengikuti program guru penggerak (7 orang). Kami memfasilitasi guru penggerak untuk berbagi (desiminasi) materi PGP dalam kombel. Kami ikut melakukan penilaian kinerja di PMM pada periode Januari-Juni 2024 dan berlanjut pada periode kedua ini, meski tidak wajib bagi sekolah swasta.

Hasilnya bisa diukur. Rapor pendidikan naik signifikan (warna hijau). Apresiasi BOS Kinerja diperoleh dua tahun berturut. Guru penggerak sekolah berjumlah tujuh (7) guru, terbanyak di Kabupaten Lembata. Performa peserta didik meningkat pesat dalam literasi, numerasi meningkat. Ada lulusan diterima di PTN ternama di Jawa, Sulawesi dan NTT. Ada prestasi akademik seperti OSN tingkat provinsi setiap tahun dan lolos nasional tahun ini. Menjuarai duta genre tingkat provinsi. Menjuarai lomba literasi debat, pidato, monolog, seni tari, paduan suara di tingkat Kabupaten.

Kami menyelenggarakan berbagai ekstrakurikuler, salah satunya Marching Band adalah terbaik Tingkat SMA/SMK se-Provinsi Nusa Tenggara Timur (Piala Kapolda NTT 2023). Kami menginisiasi Buletin sekolah "SMART" yang terbit setiap semester. Manajemen informasi sekolah kami atur melalui media sosial sekolah. Silahkan lakukan pencarian SMA Frater Don Bosco Lewoleba, akan tersedia media Youtube sekolah, Fanpage/Facebook group, Website, Instagram, menyuguhkan berbagai informasi kolaborasi, performa, prestasi guru dan peserta didik sekolah kami.

Jadi, kombel sekolah ini berawal dari kebiasaan melakukan evaluasi performa guru, peserta didik dan proses pembelajaran setiap akhir setiap pekan di sekolah. Lalu, kami lakukan EDS, Analisis rapor mutu maupun rapor pendidikan. Nilai literasi, numerasi awalnya masih merah dan kuning pada rapor pendidikan. Akar masalah merujuk pada performa pengembangan diri dan pembelajaran dari GTK sekolah kami.

Kami mengevaluasi keterlibatan guru belajar mandiri di PMM masih rendah. Partisipasi guru mengikuti Program Guru Penggerak (PGP) awalnya ada keengganan. Mereka ragu dan berat mengikuti program guru penggerak. Namun berkat motivasi dan dorongan dalam kombel pada akhirnya para guru mengikuti dan menikmati proses belajar dalam PGP. Mereka termotivasi, mendapat inspirasi dan membawa dampak perubahan dalam pembelajaran dan budaya positif di sekolah. Mereka memberi respons positif atas dorongan, motivasi yang kami berikan untuk terlibat dalam program guru penggerak. Akhirnya, mereka merasakan manfaat positif, nyaman dan bahagia dengan pekerjaan mereka.

2. Tantangan: Tugas, Tanggung Jawab dan Target yang Ingin dicapai

Tugas dan tanggung jawab kami sebagai kepala sekolah yang pertama adalah memberikan motivasi dan penguatan komunitas belajar agar memiliki kesadaran dan kemauan untuk mengembangkan diri melalui aktivitas komunitas belajar. Kedua adalah menyediakan ruang pengembangan diri melalui program pengembangan komunitas, alokasi waktu dan pembiayaan kegiatan bersama. Ketiga adalah memfasilitasi tumbuhnya budaya refleksi, berbagi, diskusi dan kolaborasi komunitas belajar guru di sekolah. Kami juga  melakukan penilaian kinerja guru melalui PMM dan rutin melakukan observasi, umpan balik, refleksi bersama para guru. Meski tidak wajib bagi sekolah swasta atau guru swasta namun kami melakukan di periode Januari- Juni dan sekarang periode Juli-Desember 2024.

Memasuki tahun pelajaran yang baru ini kami mengangkat budaya "Sekolah (Komunitas) Positif, Nyaman dan Bahagia." Kami melakukan sosialisasi tema ini kepada seluruh warga sekolah. Kami menulis artikel Sekolah sebagai Komunitas Positif, Nyaman dan Bahagia (https://www.kompasiana.com/sekolah-komunitas-positif-nyaman-dan-bahagia). Kami membangun kesadaran untuk menggerakan komunitas positif, saling berkontribusi, berbagi, komitmen dengan kesepakatan komunitas.

Target Utama yang Ingin Dicapai 

Target utama kami melalui keterlibatan dalam komunitas ini adalah menjaga budaya refleksi, evaluasi dan pengembangan diri terus menerus dalam komunitas belajar kami. Komunitas ini perlu bertumbuh menjadi ruang perbaikan dan pengembangan pelayanan para guru. Kami memiliki visi mengembangan sekolah sebagai sebuah komunitas yang positif, nyaman dan bahagia. Visi ini akan melahirkan performa maksimal guru dan peserta didik untuk mencapai potensi terbaiknya. Kami berusaha, mendorong pemanfaatan ruang platform merdeka mengajar untuk menimba inspirasi positif, dan berbagi antar guru dalam pembelajaran.

Saat ini rapor satuan pendidikan menunjukan nilai yang positif dengan semua aspek telah berwarna hijau. Kami juga mendapat apresiasi BOS Kineja sekolah berkemajuan terbaik. Tantangan, tugas dan sekaligus tanggungjawab kami adalah mempertahankan. Kontribusi positif komunitas ini dapat dilihat dari hasil rapor satuan pendidikan dan prestasi pencapaian peserta didik dalam berbagai perlombaan akademik maupun non akademik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun