Yngwie Malmsteen, salah satu gitaris kelas dunia yang diakui teknik dan kecepatan bermain gitarnya di atas rata-rata.Â
Para penggemar musik rock tentu tak asing denganJika dibuat daftar dewa gitar, tentulah gitaris asal Swedia yang namanya sulit diucapkan ini termasuk di dalamnya. Namun ciri permainannya yang mengandalkan kecepatan dan arpeggio dinilai membosankan banyak pihak.
Membosankan merupakan kata yang pas dari final Piala Eropa 2024 melibatkan dua tim klasik yakni Spanyol dan Inggris. Seperti permainan Yngwie Malmsteen yang itu-itu saja serta mudah ditebak, begitulah kesan kuat yang muncul dari kedua tim. Â
Inggris tampil dengan formasi 3-4-2-1 guna meladeni Spanyol yang konsisten dengan formasi paten 4-2-3-1. Tak ada situasi istimewa yang tercipta, tak ada terobosan berani, tak ada kreativitas yang mengundang decak kagum. Semua sudah bisa dibaca masing-masing lawan, semua bisa diantisipasi. Semua bersifat textbook!Â
Nama-nama besar dari klub-klub top Eropa tak menjamin keseruan permainan. Yngwie Malmsteen, si dewa gitar itu tak sendiri. Final Euro kali ini - seperti gambaran umum Euro 2024 -- memang membosankan.
Untunglah kesan itu perlahan sirna manakala babak kedua dimulai. Di menit ke-47, dua bocah penuh bakat Spanyol penghuni sayap menampilkan kerjasama apik guna memberi pukulan pada pendukung Inggris sekaligus menerbangkan pendukung Spanyol ke awang-awang. Dari area kanan, Lamine Yamal menusuk ke kotak penalti Inggris dan memberi umpan datar yang diselesaikan sempurna oleh Nico Williams. 1-0 untuk Spanyol!
Gol ini membuat tensi pertandingan meningkat. Inggris melakukan segala cara demi mengejar ketinggalan, namun Spanyol sesekali membahayakan dengan serangan baliknya.Â
Kerja keras Inggris terbalas pada menit ke-73 saat kaki kiri Cole Palmer secara akurat menempatkan bola di sudut kanan gawang lawan. Meski dihadang barisan bek berlapis namun bola secara brilian mencari jalurnya sendiri. Unai Simon sudah benar bergerak menutup gawangnya namun bola tak kuasa dijangkau. Skor 1-1!
Setelah itu serangan silih berganti dipergakan kedua tim. Kemenangan Spanyol dipastikan di menit ke-86 kala sontekan pemain pengganti Mikel Oyarzabal memanfaatkan umpan tak terduga-duga dari bek kiri Marc Cucurella.Â
Umpan tajam ini membuat bek John Stones kalah sepersekian detik, tak sempat menutup area musuh. Bellingham dkk mengerahkan segala cara guna menyamakan skor namun nihil. Barisan muda Spanyol pun berpesta merayakan gelar Piala Eropa keempat bagi Spanyol.