Mohon tunggu...
Norberth Javario
Norberth Javario Mohon Tunggu... Konsultan - Penjaga Perbatasan

Menulis semata demi Menata Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Gumaman Ala Wenger

27 Maret 2024   10:51 Diperbarui: 27 Maret 2024   11:06 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar dari aplikasi Vision+

Pukulan kedua datang dari Ragnar Oratmangoen. Aksi individunya di menit ke-24 membuat situasi bagi tuan rumah makin berat. Bos-bos di kursi VIP tak lagi antusias menatap lapangan, sebagian malah sibuk dengan gawai di tangan. Kendali sepenuhnya di tangan Indonesia, sedangkan si pencetak gol bakalan susah tidur dikarenakan ini merupakan debutnya untuk timnas Indonesia. Sungguh suatu perkenalan maha sempurna.

Timnas Indonesia memang bukan Barcelona, tetapi dua gol kejut awal dari dua orang hasil naturalisasi tak pelak memicu pertanyaan serupa Arsene Wenger. Jelas bahwa "wajah baru" pasukan garuda membuat pertanyaan "milik" Tuan Wenger terasa relevan, tentu saja bagi Vietnam. Hasil positif malam ini semakin menegaskan kekuatan Indonesia, dan bagaimana Vietnam - juga tim ASEAN lain -- memandang kita seperti apa. Dengan kombinasi pelatih Shin Tae-yong dan pemain setengah Eropa, seharusnya kita sudah jadi momok menakutkan buat tetangga terdekat sekaligus musuh bebuyutan dalam sepak bola ini, bukan?

Perlahan-lahan, sepak bola menemukan kegembiraannya dalam permainan sekaligus memberi kegembiraan buat kita sebagai penonton. Perlahan namun pasti kita dibawa ke dalam situasi di mana menonton timnas bukan lagi seperti masuk ke tenda dukacita tetapi sebaliknya membuat kita optimis untuk menatap laga-laga selanjutnya, tak peduli siapa pun lawannya. Seperti pasukan abad pertengahan siap perang, saat ini kita dilengkapi baju zirah dan pedang tajam demi menghabisi para musuh.

Dari tabel klasemen, terbaca kita masih punya dua pertandingan lagi yakni melawan Irak dan Filipina. Kita tak perlu malu-malu untuk mengatakan bakal lolos ke babak kualifikasi selanjutnya sebab tiket itu sudah di tangan. Memang bola bulat dan masa depan tak ada yang tahu, tetapi kita sedang dalam tren positif. Ingatlah ini bukan meramal arah guliran bola karet di meja bola guling yang tak bisa diprediksi tetapi kita punya parameter-parameter yang membuat hasil akhir bisa terbaca dengan jauh lebih akurat. Ya, dengan mental dan karakter seperti sekarang ini, kemenangan atas Filipina bukanlah sekedar ilusi. Tengoklah pertandingan lain di mana Filipina yang dibantai Irak 5-0. Sungguh sangat semena-mena.

Tanpa sadar, kemenangan besar Irak semakin memuluskan jalan kita menuju kelolosan. Pada dua pertandingan sisa di bulan Juni nanti, kita akan mengejutkan jagat sepak bola lagi sehingga akan muncul lagi Wenger-wenger baru dengan pertanyaan serupa.

"Siapa mereka?"

"Dari mana mereka berasal?"

Tetapi untuk sementara, hari ini, dengan kemenangan telak tiga gol tanpa balas atas Vietnam, mari bersulang lalu ucapkan selamat buat timnas. Bravo!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun