Mohon tunggu...
Norberth Javario
Norberth Javario Mohon Tunggu... Konsultan - Penjaga Perbatasan

Menulis semata demi Menata Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ambulans Gratis Berlabel Parpol, Simbol Cinta Pada Rakyat

27 Januari 2023   16:31 Diperbarui: 1 Februari 2023   14:19 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Ambulans. (Dok. Humas Pemkot Balikpapan via kompas.com)

Hari ini saya berkendara beriringan dengan sebuah mobil ambulans. Dalam perjalanan lintas pulau Timor ini, saya mengekor di belakangnya dalam rentang waktu cukup lama. Alhasil, saya jadi paham situasi dan kondisi mobil di depan. 

Mobilnya masih baru, nampak dari warna catnya yang cemerlang berkilat-kilat ditimpa sinar matahari. Dari logonya jelas itu D******u, sebuah jenama terkenal dari Jepang. 

Sengaja saya samarkan biar jangan dikira iklan. Pelat nomornya juga bukan berwarna merah layaknya mobil dinas tetapi hitam. Tak ada tanda palang merah besar di samping, tapi diganti dengan dua nomor hotline, terpampang di kaca sampingnya yang lebar. 

Kaca belakangnya ditempel kaca film bergambar dua sosok manusia dengan kombinasi tulisan dan angka. Yang membuat saya tahu bahwa itu ambulans adalah tulisan besar AMBULANCE dan ada pula sirene besar di atasnya.

Betul sekali, itu mobil ambulans dari salah satu parpol.

Pasti Anda penasaran, mobil partai apakah itu. Saya kasih clue, warna kebesaran partai besar itu diambil dari salah satu warna balon lagu Balonku Ada Lima. 

Silakan Anda menyanyikan lagu hits anak-anak sepanjang masa tersebut dalam hati - minimal reffrein - lalu menebak warna yang identik dengan partai dalam kisah ini.

Bagaimana, sudahkah Anda bernyanyi?

Seni menghiasi kaca mobil rupanya sudah sampai tahap amat keren. Didukung teknologi canggih, pada kaca belakang ambulans yang saya "kuntit", tercetak logo partai, wajah politikus dan semua tetek bengek ornamennya. 

Jelas sekali. Di bagian kiri terpampang foto sesosok calon anggota DPR-RI yang mukanya saya hafal sebab beliau pernah mencalonkan diri lima tahun silam. 

Di bagian atas muka politikus itu ada logo partai. Bergeser ke kanan seolah ingin memberi keseimbangan artistik, tercetak wajah ceria ketua partainya sekaligus calon presiden yang siap bertarung menggantikan Bapak Jokowi di Pemilu 2024 nanti. Lalu ada lagi keterangan nama plus slogan partai. Semua diatur begitu berseni, menarik perhatian siapa pun yang memandangnya.

***

Well, rupanya mobil ambulans yang berseliweran bukan hanya dari satu-dua tapi dari beberapa partai yang bakal bertarung sengit di Pemilu mendatang. Semakin ke sini, nampak ambulans menjadi salah satu indikator kekuatan dan kemapanan parpol. 

Mobil, bagi masyarakat Indonesia yang secara statistik hidupnya melompat-lompat di sekitar garis batas kemiskinan, merupakan benda tak tergapai sekalipun ia bekerja sedemikian kerasnya seumur hidup. 

Parpol dengan cerdik memanfaatkan situasi ini, menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka punya sumber daya memadai untuk berkuasa. 

Rasanya hampir semua parpol menjadikan mobil ambulans sebagai komoditas andalan dalam mengenalkan, eh, mengakrabkan diri ke masyarakat.

Apa pun itu, kehadirannya sangat membantu upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan maksimal pada masyarakat. Mungkin pihak parpol telah melakukan semacam survei dan disimpulkan bahwa mobil ambulans merupakan salah satu sarana yang amat dibutuhkan masyarakat dan selama ini masih kurang jumlahnya. 

Luar biasanya, semua ini gratis...tis...tis. Ya, benar. Siapa pun yang membutuhkan jasa mobil ambulans dari parpol tak bakal dipungut biaya sepeser pun. 

Meski demikian, sebagai orang timur yang penuh welas asih dan tepa selira, tentu kita cukup punya rasa malu untuk tak begitu saja melupakan jasa orang yang telah meluangkan waktu dan tenaganya membantu kita. Biasanya sopir dikasih "uang rokok" sesuai kemampuan pengguna.

Hal ini pun biasanya diamini segenap pengurus parpol pemilik ambulans. Semua sudah disiapkan alias begitu diminta, mobil siap jalan tapi mereka tak menolak jika pemanfaat memberi uang buat pengemudi. Saling mengingatlah, begitu kira-kira.

Ada tiga jenis mobil ambulans yang beroperasi di Indonesia. Kategori itu didasarkan pada fungsinya. Mereka adalah ambulans gawat darurat, ambulans jenazah, dan ambulans transportasi. 

Ambulans gawat darurat dilengkapi beberapa peralatan medis dengan syarat-syarat penggunaan khusus demi menjamin keselamatan pasien gawat darurat. 

Ambulans jenazah hanya diperbolehkan membawa jenazah menuju rumah duka dan pemakaman. Yang terakhir, ambulans transportasi --setipe dengan ambulans bantuan parpol-- digunakan untuk merujuk atau mengantarkan pasien, tetapi bukan dalam kondisi gawat darurat. Di dalamnya biasanya cuma ada sebuah tabung oksigen sebagai tambahan kelengkapan.

Ada yang pernah menggunakannya? Jangan salah paham dulu. Maksudnya, adakah yang pernah menggunakannya untuk mengantarkan keluarga yang sakit atau sudah meninggal?

***

Dengan maraknya kehadiran ambulans gratis ini, dalam alam bawah sadarnya, masyarakat diharapkan mengasosiasikan seorang caleg atau sebuah partai dengan cinta, keberpihakan, melayani, perhatian, peduli rakyat, dan hal-hal baik lain berkenan dengan partai itu. 

Sebuah mobil ambulans bisa saja membawa terbang memori Anda ke masa lalu dan mengaduk-aduk emosi Anda sedemikian rupa. Ia menyasar relung hati paling dalam.

Bayangkan di saat keluarga Anda sakit dan butuh penanganan darurat hingga mesti secepatnya dibawa ke rumah sakit, saat yang sama mobil ambulans rumah sakit sementara digunakan pasien lain. 

Dengan komunikasi kilat sana sini, datanglah mobil ambulans parpol tertentu, secepat mungkin mengantar orang terkasih Anda. Singkat cerita, nyawa orang terkasih pun tertolong. 

Seandainya tak tersedia ambulans alternatif, mungkin saat ini Anda sementara duduk tepekur menangisi nasib, bersedih kehilangan anggota keluarga. Anda merasa berhutang budi pada mobil itu. 

Eits, bukan. Anda merasa berutang budi kepada sopir itu, Anda merasa berutang budi pada parpol pemilik mobil, pada caleg pusat yang garis mukanya Anda hafal luar kepala, terpampang di mobil itu!

Anda pasti sudah bisa menebak, apa yang mesti dilakukan demi membalas semua ini, kan?

Semua yang dipikirkan sudah tertera dalam agenda besar parpol-parpol penyedia mobil ambulans itu. Sepertinya, kita hanya aktor pemeran cerita yang telah diskenariokan. 

Demikianlah, parpol melihat celah sekecil apa pun demi mengejar suara massa. Tentu saja, tak ada yang salah dengan itu karena begitulah strategi politik. 

Memang sih, mengejar tidak sama dengan mendapatkan suara. Lima tahun lalu Gerindra mendistribusikan banyak mobil ambulans di daerah saya tapi pada akhirnya Prabowo pun takluk pada Jokowi, demikian pula caleg pusatnya.

Tapi seperti visi dan misi yang digaungkan parpol manapun untuk membantu mensejahterahkan rakyat, kontribusi itu tak mesti disandingkan dengan hasilnya dalam barisan angka sebagai indikator keberhasilan. 

Mungkin tak memperoleh suara seperti yang diharapkan namun setiap titik kecil perhatian pastilah ada manfaatnya. 

Dalam mencapai tujuan sejahtera itu, pihak pemerintah, pihak swasta, termasuk parpol bahu membahu mengisi potongan-potongan kecil puzzle dalam papan besar bernama negara. Sekecil apa pun, parpol telah berusaha memberi cinta pada masyarakat lewat caranya sendiri.

JAVARIO

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun