Mohon tunggu...
Norberth Javario
Norberth Javario Mohon Tunggu... Konsultan - Penjaga Perbatasan

Menulis semata demi Menata Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ambulans Gratis Berlabel Parpol, Simbol Cinta Pada Rakyat

27 Januari 2023   16:31 Diperbarui: 1 Februari 2023   14:19 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Ambulans. (Dok. Humas Pemkot Balikpapan via kompas.com)

Ambulans gawat darurat dilengkapi beberapa peralatan medis dengan syarat-syarat penggunaan khusus demi menjamin keselamatan pasien gawat darurat. 

Ambulans jenazah hanya diperbolehkan membawa jenazah menuju rumah duka dan pemakaman. Yang terakhir, ambulans transportasi --setipe dengan ambulans bantuan parpol-- digunakan untuk merujuk atau mengantarkan pasien, tetapi bukan dalam kondisi gawat darurat. Di dalamnya biasanya cuma ada sebuah tabung oksigen sebagai tambahan kelengkapan.

Ada yang pernah menggunakannya? Jangan salah paham dulu. Maksudnya, adakah yang pernah menggunakannya untuk mengantarkan keluarga yang sakit atau sudah meninggal?

***

Dengan maraknya kehadiran ambulans gratis ini, dalam alam bawah sadarnya, masyarakat diharapkan mengasosiasikan seorang caleg atau sebuah partai dengan cinta, keberpihakan, melayani, perhatian, peduli rakyat, dan hal-hal baik lain berkenan dengan partai itu. 

Sebuah mobil ambulans bisa saja membawa terbang memori Anda ke masa lalu dan mengaduk-aduk emosi Anda sedemikian rupa. Ia menyasar relung hati paling dalam.

Bayangkan di saat keluarga Anda sakit dan butuh penanganan darurat hingga mesti secepatnya dibawa ke rumah sakit, saat yang sama mobil ambulans rumah sakit sementara digunakan pasien lain. 

Dengan komunikasi kilat sana sini, datanglah mobil ambulans parpol tertentu, secepat mungkin mengantar orang terkasih Anda. Singkat cerita, nyawa orang terkasih pun tertolong. 

Seandainya tak tersedia ambulans alternatif, mungkin saat ini Anda sementara duduk tepekur menangisi nasib, bersedih kehilangan anggota keluarga. Anda merasa berhutang budi pada mobil itu. 

Eits, bukan. Anda merasa berutang budi kepada sopir itu, Anda merasa berutang budi pada parpol pemilik mobil, pada caleg pusat yang garis mukanya Anda hafal luar kepala, terpampang di mobil itu!

Anda pasti sudah bisa menebak, apa yang mesti dilakukan demi membalas semua ini, kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun