Mohon tunggu...
Norberth Javario
Norberth Javario Mohon Tunggu... Konsultan - Penjaga Perbatasan

Menulis semata demi Menata Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Pengalaman Manis Menjadi Caleg

8 Januari 2023   07:31 Diperbarui: 24 Januari 2023   13:15 1935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak itu, ponsel saya sering berdering dihubungi nomor-nomor baru menawarkan lokasi pertemuan, jadwal bahkan dengan jumlah massa. Plus satu iming-iming penting: basis mereka belum didatangi satu Caleg pun. Padahal saya tahu pasti, sudah begitu banyak Caleg berseliweran ke sana kemari, nyaris tak menyisakan daerah perawan.

Tapi pada akhirnya saya melakukan kunjungan juga ke 2-3 titik tertentu. Saya diantar oleh tokoh-tokoh kunci, diberi kesempatan berbicara apa adanya tapi tak menjanjikan apa-apa. 

Sejujurnya, mungkin saya Caleg yang paling tak dianggap. Dengan penampilan apa adanya--sederhana bin merana--jelas tak menimbulkan kesan bagi orang-orang. Seperti hujan gerimis yang hanya sekejap lewat dan dilupakan, lalu orang-orang bergegas melanjutkan aktivitasnya, begitu pun saya adanya. Datang lalu dilupakan.

Tak perlu mengharapkan kejutan di akhir cerita panjang ini. Tak ada keajaiban. Pada akhirnya--sesuai pengumuman resmi--saya mendapat 5 suara. Apa yang ditabur, itulah yang dituai. 

Apa yang didapat, sepadan dengan yang diberi. Sesudah pengumuman dari lembaga berwenang, ada laporan masuk dari orang-orang dekat bahwa 5 suara itu hanya dari mereka di dalam rumah itu saja. Mereka kecewa karena si A dan si B “lari”, si C dibayar Caleg X dll dll, namun seperti lagunya Dewa, semua saya hadapi dengan senyuman.

Aneh memang, biasanya Caleg gagal-lah yang dihibur oleh pendukungnya tapi kali ini malah saya yang menguatkan hati mereka supaya tetap kuat menerima kenyataan.

Saya menjalani hari-hari tanpa rasa gelisah. Sedikit pun tak ada rasa kecewa. Apa pun hasilnya, saya senang sebab pernah merasakan turut bertarung dalam momen lima tahunan ini meski tak sampai berkubang dalam.

Sejarah pesta demokrasi pernah mencatat nama saya dengan tintanya, bahwa saya pernah mengharu biru dalam dinamika politik Kabupaten Belu dengan hasil akhir meraup 5 suara.

***

JAVARIO

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun