Kecap Benteng didirikan oleh Teng Hay Soey pada 1882 dan diteruskan oleh Teng Giok Seng. Tahukah anda bahwa Kecap Benteng merupakan kecap tertua yang masih beroperasi dan saat ini menggunakan merek Cap Istana.
Selain itu, ada juga kecap buatan Siong Hin (SH) yang mulai diproduksi pada tahun 1920 oleh Lo Tjit Siong.
Kecap Benteng SH pertama kali dibuat dan dipopulerkan oleh masyarakat Cina Benteng yang ada di daerah Tangerang. Meskipun bermunculan jenis dan merek, kecap benteng tetap jadi primadona di daerah Tangerang dan sekitarnya. Kecap benteng ini terdiri dari dua jenis, kecap manis dan kecap asin.
Kecap Siong Hin lebih banyak dipakai untuk aneka jajanan, seperti mie bakso, mie ayam, dan bermacam gorengan, karena rasanya yang gurih dan manis. Sedangkan untuk masakan yang diolah, Kecap Benteng yang banyak dipilih.
Salah satu produk kecap nasional yang ternama saat ini, yakni Kecap Bango, awalnya pun berasal dari Tangerang. Kecap Bango awalnya merupakan sebuah industri rumah tangga yang dimulai pada 1928 oleh Tjoa Pit Boen.
Akhirnya pada tahun 1992, PT Unilever Indonesia mengakuisisi merek dan usaha Kecap Bango, serta resmi menjadi salah satu produk PT Unilever Indonesia pada 2001.
Pintu Air Sepuluh
Pintu Air Sepuluh ini sebenarnya adalah bendungan yang berfungsi untuk mengatur aliran air irigasi. Ketika di Tangerang masih banyak terdapat sawah. Disebut juga dengan Bendungan Pasar Baru Irigasi Cisadane.
Bendungan ini di bangun tahun 1928 dan mulai di operasikan tahun 1932. Bendungan tersebut mampu mengairi +/-1.500 Ha sawah yang berada daerah kota dan kabupaten Tangerang.
Bendungan ini lebih di kenal dengan sebutan "Bendungan Pintu Air Sepuluh"atau"Sangego". Bendungan ini memiliki sepuluh buah pintu air yang lebarnya masing-masing sepuluh meter. Konon pemerintah Belanda sampai perlu mendatangkan para pekerja yang berasal dari kota Cirebon ketika membangun bendung ini.