"Apabila syarat itu engkau langgar maka akan ada bala yang datang berupa, Api...Api...Api...."Â
"Dan apabila ada pemimpin di daerah ini yang serakah mengambil kekayaan dari daerah ini untuk kepentingan pribadi maka musibah akan datang kepadanya. Harus ada peninggalan yang beliau tinggalkan agar bisa dikenang".
"Baiklah tuan, aku setuju"
Setelah itu KH Baharudin dan pengikutnya menetap dan bermukim didareah itu, mereka membuat lahan yang semakin lama semakin luas. Bahkan banyak beberapa pendatang yang berdatangan untuk datang ke sana untuk berdagang dan lain-lain.Â
Akhirnya setelah beberapa generasi ada sebuah pemerintahan daerah dan mengubah nama KUNTALA menjadi KUALA TUNGKAL.Â
Kuala yang berarti pertemuan dua sungai atau sungai dengan laut. Bahkan nama Yuda Satria Pengabuan saat ini kita
kenal dengan nama makam pahlawan kita.
Pesan moral dalam dongeng ini yaitu sesama manusia kita tidak boleh serakah, berselisih, saling menjatuhkan. Kita harus tetap menjaga kekompakan kota bersame "Serangkuh Dayung Serentak Ketujuan"
- Selesai -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H