Terlebih lagi, pembelajaran pada materi ini disampaikan secara konvensional dimana guru aktif menerangkan di depan kelas, dan peserta didik diminta untuk mendengarkan serta mencatat formulasi yang dijelaskan guru.Â
Guru tidak mempertimbangkan gaya belajar peserta didik yang beragam dalam mengembangkan aktivitas pembelajaran, padahal gaya belajar peserta didik haruslah menjadi patokan guru dalam memilih metode pengajaran yang tepat, agar pembelajaran lebih bermakna dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
 Penyebab lainnya adalah media pembelajaran yang digunakan juga terkesan monoton. Padahal peserta didik yang merupakan digital native hendaknya difasilitasi dengan media ajar yang berbasis teknologi agar lebih menarik sehingga peserta didik terdorong rasa ingin tahu.Â
Berdasarkan hasil pengamatan, media berbasis TPACK dalam pembelajaran belum optimal sehingga pembelajaran saat ini cenderung kurang menarik dan kurang menstimulus siswa untuk mengembangkan daya berpikir kritis dan kreatifitasnya dalam menuangkan ide -- ide yang mereka miliki khususnya pada kegiatan menulis.
Praktik baik ini penting untuk dibagikan karena:
- Berdasarkan hasil kajian literatur, dan wawancara yang dilakukan, banyak rekan guru di luar sana yang mengalami permasalahan yang sama, sehingga saya berharap dengan adanya praktik baik ini dapat memotivasi dan menginspirasi bagi rekan guru yang lain dalam upaya meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menulis surat lamaran kerja.
- Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menulis surat lamaran kerja. Diharapkan dengan meningkatnya kemampuan peserta didik dalam menulis surat lamaran kerja, maka hasil belajar yang diperolehpun akan lebih maksimal.
Peran dan tanggung jawab saya sebagai guru dalam praktik ini adalah:Â
- Memilih model dan strategi pembelajaran yang tepat, menyusun RPP yang akan digunakan, menyiapkan media pembelajaran yang disesuaikan dengan usia peserta didik agar lebih kontekstual, menyusun LKPD, menyusun rencana evaluasi, serta mengimplementasikan pembelajaran sesuai dengan RPP.
- Menjadi fasilitator dan motivator bagi peserta dalam proses pembelajaran.
- Melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan desain yang telah dibuat sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Tantangan
Dari identifikasi masalah yang saya lakukan melalui refleksi diri dan wawancara kepada rekan sejawat, serta kajian literatur, tantangan yang dihadapi dalam mencapai tujuan pembelajaran antara lain:
- Motivasi peserta didik untuk mempelajari materi masih rendah.
- Belum maksimalnya pemahaman guru dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
- Belum maksimalnya kreatifitas guru dalam mengembangkan media ajar yang menarik.
- Peserta didik yang masih kurang aktif ketika proses pembelajaran berlangsung.
- Peserta didik yang belum terbiasa dengan pengerjaan LKPD yang menuntut peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif.
Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah:
- Dosen pembimbing dan guru pamong
- Kepala sekolah
- Rekan sejawat
- Guru SMA Negeri 8 Tanjabbar
- Peserta didik kelas XII MIPA 2
Aksi
Sebagai upaya dalam menghadapi tantangan yang telah dipaparkan di atas, langkah yang dilakukan antara lain:
- Memilih model dan media pembelajaran inovatif
- Dalam memilih model pembelajaran, saya mempertimbangkan karakteristik peserta didik dan materi yang akan diajarkan. Mayoritas siswa kelas XII MIPA 2 SMAN 8 Tanjabbar memiliki gaya belajar kinestetik, dimana mereka menyukai kegiatan fisik dalam mempelajari sesuatu. Untuk menjawab tantangan ini, saya memilih model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan media applikasi canva. Model ini dipilih karena materi yang dipelajari merupakan materi yang bersifat kontekstual dan mudah didesain menjadi sebuah proyek/karya yang menarik sehingga diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.
- Menyusun RPP
- Dalam kegiatan ini, saya menentukan indikator pencapaian kompetensi dan merumuskan tujuan pembelajaran yang mampu mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan permasalahan yang diberikan dalam pembelajaran.