Karena itu adalah pondasi awal memulai kehidupan yang membawa ketenangan hati." Kutipan nasehat orang tua kepada anaknya yang pertama ialah menjaga hubungannya dengan Sang Pencipta. Jika manusia dapat menjalin hubungan baik dengan Tuhannya, maka tidak akan tersesat kedalam jurang kemaksiatan.
Kedua, "Jadikan al-Quran sebagai penuntun kau berlayar di lautan bebas bernama dunia ini. Tanpanya kau akan terombang ambing badai yang menerjang. Jangan hanya kau jadikan pajangan indah nan berdebu tanpa kau sentuh sedikitpun".Â
Al-quran sebagai petunjuk  disaat takdir mengguncang hidup seseorang. Membaca dan meresapi setiap arti indah dari firman Tuhan, maka akan ditemukan nikmat hidupnya.
Ketiga, "Keluarkan sedekahmu untuk orang lain. Sedekah adalah ladang amal yang akan membawa takdir kebaikan bagi dirimu". Jangan melihat keatas terhadap apa yang orang lain miliki.Â
Hal tersebut hanya membuatmu menjadi seorang yang ambisius mengejar dunia saja. Sedangkan masih banyak hal dapat dilakukan untuk menjemput takdir baik seperti bersedekah. Sedekah juga mampu mengubah takdir-takdir buruk yang akan datang menjelma menjadi takdir baik.
Keempat, "bersyukur dan ikhlaslah atas setiap nikmat yang kau dapatkan". Keimanan tanpa keihlasan hanya meninggalkan sebuah kegelapan dalam ruang sepi nan gelap. Menjaga keimanan adalah hal terpenting untuk dilakukan.
Dengan keempat hal diatas, sebagai manusia sehausnya memegangnya dengan kuat. Karena kehidupan layaknya sebuah kopi yang disajikan untuk dinikmati. Kopi mempunyai sisi pahit dan manis yang dapat dinikmati dengan sempurna.Â
Sama halnya dengan kehidupan yang mempunyai dua ritme kemanisan dan kepahitan. Tinggal bagaimana cara seseorang dapat menikmatinya agar terasa nikmat sempurna. Karena manis pahit kehidupan selalu beriringan saling mendahului.
"Selalu berjuang demi harapan indah yang kau inginkan untuk terwujud. Karena dengan setiap harapan yang diperjuangkan maka akan ada kehidupan yang meneranginya agar cepat terwujud indah."
25 Mei 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H