Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra
"Dimana ada harapan disitu ada kehidupan" salah satu kutipan yang mengagumkan bagi setiap orang yang membacanya. Sebuah buku yang menceritakan manis pahit kehidupan yang dialami oleh makhluk bernama manusia. Perjuangan memperoleh buah hati adalah satu impian yang diinginkan oleh pasangan suami istri.Â
Pada buku tersebut berkisah perjalanan hidup sepasang suami istri yang ingin mendapatkan buah hati, mereka adalah Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra.Â
Sebelas tahun mereka menantikan kehadiran seorang buah hati dalam hidupnya, tapi takdir Tuhan berkata lain. Tuhan belum mendengar doa mereka untuk segera di karuniai seorang anak.Â
Namun, mereka tetap tidak putus asa untuk berusaha semaksimal mungkin. Berbagai macam ujian hidup mereka hadapi dengan kekuatan besar yang diberi nama kesabaran dan harapan.Â
Usaha apapun sudah ditempuh agar segera dikarunia seorang malaikat kecil di dunia. Sampai saat menuntut ilmu di luar negeri mereka tetap berkonsultasi dan melakukan berbagai upaya untuk mencapai mimpinya mendapatkan buah hati.Â
Dukungan dari berbagai pihak mereka dapatkan untuk tetap berjuang melawan takdir yang menggantungan impiannya di lauhul mahfudz sana.
Buku tersebut banyak memberikan pelajaran tentang arti perjuangan dan sebuah harapan. Terkadang manusia akan mengalami depresi dan putus asa pada saat usaha-usaha yang dilakukannya tidak menuai hasil sama sekali.Â
Hal tersebut merupakan sifat manusia yang pada dasarnya hanya dapat menjalani dan sebagai penentu ialah Tuhannya. Seberapa kuat manusia melawan takdir yang sudah ditetapkan, maka akan sia-sia saja dan berakhir pada kekecewaan saja. Sehingga kemungkinan besar manusia tersebut akan mengalami tingat stres yang lebih tinggi dari hanya sekedar berjuang diawal.
Melalui buku tersebut sebagai makhluk yang masih beridentitas sebagai manusai, terdapat empat point untuk bekal hidup. Â Pertama, "Jagalah sholat yang selama ini menjadi tiang agamamu.Â
Semakin kau jaga dan kau rawat tiangmu dengan baik, maka angin atau badai tak akan mampu merobohkannya. Takdir baik ataupun buruk mampu kau taklukkan jika tiangmu sudah kokoh.Â