Pola Manajemen Laba
Pada umumnya pola diartikan sebagai sebuah bentuk atau model namun memiliki karakteristik keteraturan. Adapun pola dari manajemen laba yaitu:
- Taking A Bath
Taking a bath dapat diartikan sebagai pola yang digunakan untuk menghapus beberapa aktiva. Bukan hanya itu, perkiraan biaya yang akan datang juga harus dibebankan oleh pihak perusahaan. Dalam pola ini, manajemen harus melakukan sesuatu yang disebut sebagai clear the desk. Dengan tujuan laba yang dilaporkan akan meningkat dalam periode berikutnya.
- Minimal Pendapatan
Pola ini dilakukan pada saat terjadinya profit yang didapat oleh perusahaan. Di mana profit yang diperoleh perusahaan tersebut sangat tinggi. Dengan tujuan agar nantinya tidak mendapat perhatian yang bersifat politik. Tindakan yang bisa dilakukan dalam pola ini berupa penghapusan pada barang modal dan juga aktiva perusahaan.
- Income Maximization atau Maksimalisasi Pendapatan
Berbeda halnya dengan penghasilan maksimal pola ini menggunakan teknik tertentu. Teknik yang digunakan adalah cara untuk memaksimalkan laba yang bertujuan memperoleh bonus. Di mana bonus yang diperoleh memiliki tingkat yang lebih besar lagi. Tindakan yang dilakukan pada pola ini bertujuan agar dapat menghindari pelanggaran kontrak utang.
- Income Smoothing atau Perataan Laba
Pola perataan laba ini juga menggunakan teknik tertentu dalam membuat laporan. Adapun cara melaporkan dengan menggunakan trend dalam suatu pertumbuhan laba yang bersifat stabil. Hal tersebut dapat dibandingkan dengan perubahan laba yang akan meningkat atau akan menurun drastis.
- Timing Revenue dan Expenses Recognition
Pola yang terakhir adalah pola yang menggunakan teknik tertentu. Teknik yang akan dilakukan tersebut dapat dengan cara dalam membuat suatu kebijakan. Kebijakan ini tentunya akan berkaitan dengan waktu yang dilakukan pada saat transaksi berlangsung. Hal ini dapat diberikan contoh seperti pengakuan premature berdasarkan pendapatan.
KesimpulanÂ
Penelitian mengenai Pengaruh Profesionalisme Audit dan Etika Profesi Audit terhadap Manajemen Laba  dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
- Profesionalisme Auditor berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Artinya semakin tinggi Profesionalisme Auditor maka semakin baik kualitas manajemen laba yang dihasilkan. Dan Profesionalisme Auditor memberikan pengaruh atau perubahan yang berarti terhadap manajemen laba, apabila terjadi perubahan sedikit saja pada Profesionalisme Auditor maka akan terjadi perubahan yang berarti terhadap manajemen laba. Hal yang paling berpengaruh dalam Profesionalisme Auditor yaitu kebutuhan otonomi.
- Etika Profesi berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Artinya, Etika Profesi berpengaruh memberikan perubahan yang berarti terhadap manajemen laba. Apabila terjadi perubahan sedikit saja pada Etika Profesi maka akan terjadi perubahan yang berarti terhadap manajemen laba. Sehingga Semakin tinggi Etika Profesi maka semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkan, dan jika terjadi perubahan, hal yang paling berpengaruh dalam Etika Profesi yaitu Sikap Kecermatan dan kehati-hatian.
Sumber :
Ingrid Christiani 1,Yeterina Widi Nugrahanti. 2014. "Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba". Jurnal Akuntansi dan Keuangan,Vol.16,No.1,Mei 2014,52-62