Mohon tunggu...
Nora ardella
Nora ardella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Mahasiswa

Keep going because life goes on

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proses Pengenalan Kepribadian Manusia terhadap Sesama

26 Oktober 2021   10:10 Diperbarui: 26 Oktober 2021   10:28 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kepribadian (personality) merupakan kajian psikologi yang berasal atau terlahir dari pemikiran, kajian atau temuan-temuan para ahli. Objeknya adalah "human behavior" perilaku manusia yang pembahasannya berhubungan dengan apa, mengapa, dan bagaimana perilaku tersebut.

Kepribadian atau psyche melingkup semua aspek mulai dari pikiran,perasaan dan tingkah laku, kesadaran dan ketidaksadaran. Kepribadian membimbing orang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Sejak seseorang dilahirkan  kepribadian mempunyai kekuatan untuk membentuk kesatuan. Ketika kepribadian itu dikembangkan, maka harus berusaha mempertahankan kesatuan dan harmoni antar semua elemen kepribadian.

Menurut pendapat (Hanggraeni 2011:19), kepribadian adalah cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Kepribadian merupakan faktor utama bagi individu, untuk menentukan bagaimana seseorang berpikir, berperilaku dan berperasa dalam berbagai situasi yang berbeda-beda. Disimpulkan bahwa kepribadian adalah gambaran diri seorang individu yang dilihat dari cara berpikir, berperilaku, berperasa dan berinteraksi dengan orang lain.

Definisi kepribadian secara etimologis

  1. Istilah Bahasa Inggris untuk Kepribadian adalah personality.
  2. Berasal dari Bahasa Latin "persona", yang artinya topeng dan "personare", yang artinya menembus.
  3. Topeng adalah perlengkapan yang selalu dipakai dalam drama Yunani Kuno untuk menunjukan karakter yang dimainkan.
  4. Makna dari personare adalah para pemain drama melalui topeng menembus keluar untuk mengekspresikan satu bentuk gambaran manusia

Definisi kepribadian secara terminologis

  1. Definisi menurut Gordon W. Allport, Kepribadian adalah organisasi dinamis yang berasal dari dalam diri setiap individu yang terdiri dari sistem psiko-fisik guna penyesuaian diri yang unik (khusus) dari individu tersebut terhadap lingkungannya.

Definisi kepribadian dari berbagai aliran

  1. Psikoanalisis (Sigmund Freud), Kepribadian terdiri dari 3 komponen yaitu  (naluri), Ego (Kesadaran atau "aku") dan Superego (hati nurani)
  2. Behaviorisme (Skinner), Kepribadian dipandang sebagai rangkaian kebiasaan (habit) yang tersusun dari sejumlah stimulus dan reaksi (response) yang memperoleh penguatan (reinforcement)
  3. Psikologi kognitif (Leon Festinger), Kepribadian adalah proses berpikir dan membuat keputusan.
  4. Psikologi humanistik (Maslow), menekankan kebebasan berperilaku sebagai bagian dari kepribadian.
  5. Biopsikologi (Richard Davidson), Kepribadian adalah hasil kerja bagian-bagian dari otak yaitu prefrontal cortex sebagai pusat rasio dan amygdala sebagai pusat dari emosi

Kepribadian Manusia dalam Perspektif Pendidikan Islam, bisa dilihat dari dua aspek yang berkaitan dengan kepribadian manusia dalam Al-Qur'an. Pertama, kepribadian dan aspek rohaniah manusia saling berhubungan. Manusia dalam bahasa Arab berasal dari kata insan, yang berarti lupa dan al-uns atau anisa yang berarti jinak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manusia sebenarnya bersifat jinak, bisa menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan situasi atau kondisi lingkungan dan kehidupan yang dihadapinya.

Islam mampu menjaga kesejatian manusia sebagai makhluk berbudaya yang sarat dengan etika dan sopan santun. Ditempuh dengan cara belajar. Karena dengan belajar manusia dapat memahami sesuatu, mulai dari hal-hal kecil secara potensial maupun aktual, sehingga dapat merancang tindakan agar memberikan manfaat, kebergunaan dan kemaslahatan bagi kehidupan  sesamanya.

Kedua, berkaitan dengan fisik serta aspek lahiriah dan jasmaniah manusia. Didefinisikan, manusia berasal dari bahasa Arab basyar yang berarti kulit manusia atau proses kematian.

 Artinya, manusia adalah makhluk fisik yang akan berakhir dengan kematian. Dapat pula diartikan bahwa manusia adalah makhluk fisik lahiriah dan jasmaniah yang didorong oleh kodrat alamiah seperti keinginan/nafsu untuk makan, minum, tidur, dan sebagainya. Dengan aspek fisik ini, gagasan, pemikiran, bahkan perasaan manusia dapat diwujudkan dalam suatu karya dan cipta manusia yang menempati ruang tertentu dan dapat diraba seperti lukisan, tarian, pahatan, dan sebagainya.

Definisi manusia sempurna menurut Islam dimulai dari tiga wilayah dan pekerjaan besar pendidikan islam dalam membina kepribadian manusia , sebagaimana dijelaskan oleh Ahmad Tafsir, kepribadian setidaknya mempunyai kelengkapan aspek yang mencakup, dimulai dari  jasmaninya sehat serta kuat, akalnya cerdas serta pandai, serta hatinya penuh keimanan kepada Allah. Sehingga dengan begitu gerak dan langkah pendidikan Islam dalam membina kepribadian manusia selaras bisa dengan tujuan pendidikan Islam yang bersifat komprehensif, yakni mencakup tujuan pada aspek jasmani, akal, dan hati.

Faktor-faktor yang membentuk kepribadian

Faktor yang membentuk kepribadian adalah hasil hubungan kita dengan lingkungan atau pengalaman.

Berdasarkan pengalaman terdapat 2 jenis,yaitu :

  1. Pengalaman Umum (Common Experience) : Pengalaman yang dialami berdasarkan semua anggota masyarakat, misalnya nilai-nilai, cara hidup dan prinsip moral.
  2. Pengalaman Unik (Unique Experience) : Pengalaman yang dialami seorang individu yang khas, unik dan tidak ada duanya.

Kepribadian tumbuh dan berkembang sepanjang hidup manusia. Sejak lahir sampai masa remaja, pembentuk utama kepribadian dimulai dari keluarga. Fase remaja adalah saat paling penting bagi perkembangan dan integrasi kepribadian. 

Peran Orang tua sangat berpengaruh pada kepribadian seorang anak, karena sejak dilahirkan hingga remaja tingkah laku orang tua lah yang akan menentukan sifat kepribadian anak selanjutnya. Misalnya orang tua yang jarang menunaikan ibadah tapi selalu menyuruh anaknya untuk ibadah, alhasil si anak akan tetap menirukan apa yang dia lihat, akibatnya  terjadi ketidakselarasan antara keinginan orang tua dengan kemauan si anak. 

Jika terus berlanjut maka akan mempersulit orang tua nya sendiri untuk mengarahkan anak tersebut. Selain itu overprotection maka anak akan memiliki perasaan tidak aman, agresif, mudah gugup, sangat tergantung, kurang percaya diri, dll.

Jenis-jenis Kepribadian

Menurut Carl Jung, ada 3 jenis kepribadian umum pada manusia, yaitu Introvert (Introversion), Ambievert (Ambiversion) dan Extrovert (Extraversion).

Introvert (Introversion) adalah kepribadian manusia yang lebih berkaitan dengan dunia dalam pikiran manusia itu sendiri. Manusia yang memiliki sifat introvert lebih cenderung menutup diri dari kehidupan luar. Mereka adalah manusia yang lebih banyak berpikir dan lebih sedikit beraktifitas. Sifat ini lebih senang berada dalam kesunyian atau kondisi yang tenang, daripada di tempat yang terlalu banyak orang.

Ciri-ciri Introvert:

  • Senang menyendiri
  • Pemikir
  • Pemalu
  • Pendiam
  • Lebih senang bekerja sendirian
  • Lebih suka berinteraksi secara langsung dengan 1 orang
  • Susah bergaul (kuper)
  • Senang berimajinasi
  • Jarang bercerita, lebih suka mendengarkan orang bercerita
  • Senang dengan kegiatan yang tenang (membaca, bermain komputer, memancing, bersantai dsb)
  • Lebih senang mengamati dalam sebuah interaksi
  • Berpikir dulu baru berbicara/melakukan
  • Lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan tulisan

Extrovert (Extraversion) merupakan kebalikan dari Introvert.kepribadian extrovert lebih berkaitan dengan dunia di luar manusia tersebut. Mereka  yang memiliki sifat extrovert lebih cenderung membuka diri dengan kehidupan luar, banyak beraktifitas dan lebih sedikit berpikir. Mereka lebih senang berada dalam keramaian dimana terdapat banyak orang, daripada di tempat yang sunyi.

Ciri-ciri Extrovert:

  • Senang bersama orang
  • Percaya diri (Kadang bisa berlebihan)
  • Aktif
  • Lebih senang bekerja kelompok
  • Lebih suka berinteraksi dengan banyak orang sekaligus
  • Gampang bergaul (supel)
  • Senang beraktivitas
  • Lebih senang bercerita, daripada mendengarkan orang bercerita
  • Senang dengan kegiatan dengan banyak orang (jalan-jalan, pergi ke konser, nongkrong, berpesta dsb)
  • Lebih senang berpartisipasi dalam sebuah interaksi
  • Berbicara/Melakukan dulu baru berpikir
  • Lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan kata-kata

Perbedaan utama antara extrovert dan introvert bukan pada perilaku melainkan faktor biologis dan genetik secara alami. Menurut Eysenck penyebab utama perbedaan antara extrovert dan introvert adalah salah satu tingkat cortical arousal, kondisi fisiologis yang sebagian besar didapat dari proses pewarisan genetik daripada proses belajar.

Ambievert (Ambiversion) merupakan kepribadian yang memiliki 2 kepribadian, yaitu Introvert dan Extrovert. kepribadian ambievert dapat berubah-ubah dari introvert menjadi extrovert, atau sebaliknya.kepribadian ambivert adalah kepribadian yang bisa dibilang baik, karena kepribadian ini bisa fleksibel untuk beraktifitas sebagai introvert ataupun extrovert. Tidak seperti Introvert yang susah bergaul dengan Extrovert ataupun sebaliknya.

Kepribadian yang baik memiliki banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. Dengan adanya kepribadian yang baik kita dapat mengetahui etika dan sopan santun kepada orang lain, kita juga dapat saling memahami perasaan dan menghargai pemikiran orang lain.

Menurut pendapat (Jung dalam Syamsu dkk 2013:74), Dimensi ketidaksadaran adalah suatu dimensi yang melakukan penyesuaian terhadap dunia dalam individu. Dimensi ketidaksadaran kepribadian seseorang mempunyai dua lingkaran yaitu:

a. Ketidaksadaran pribadi, yaitu terdiri dari beberapa pengalaman yang disadari tetapi kemudian ditekan, dilupakan, diabaikan serta pengalaman yang terlalu lemah untuk menciptakan kesan sadar pada pribadi seseorang. Ketidaksadaran pribadi berisi hal yang teramati,terpikirkan dan terasakan dibawah ambang kesadaran. Ketidaksadaran pribadi berisi kompleks (konstelasi) perasaan, pikiran, persepsi, ingatan yang terdapat dalam ketidaksadaran pribadi. Kompleks memiliki inti yang bertindak sebagai magnet menarik berbagai pengalaman ke arahnya

b. Ketidaksadaran kolektif transpersonal adalah gudang bekas ingatan laten yang diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang.Ketidaksadaran kolektif adalah sisa psikis perkembangan evolusi manusia yang menumpuk akibat dari pengalaman yang berulang selama banyak generasi.

Kepribadian juga merupakan kesatuan antara jiwa dan raga yang menyebabkan munculnya tingkah laku dan tindakan seseorang. Faktor keluarga juga memiliki peran penting proses perkembangan kepribadian. Karena, pembentukan kepribadian seseorang dimulai dari anak-anak pada masa itu kepribadian seorang anak dibentuk oleh keluarga. 

Keluarga harus melatih kepribadian yang baik sejak dini, dengan mempelajari suatu kejujuran dan tanggung jawab. Seiring berkembangnya seorang anak menjadi orang dewasa mereka akan mengenal dan melihat dunia luar, di luar banyak sekali berbagai macam kepribadian orang -- orang yang berbeda yang sudah mulai dipelajari dalam dewasa nya seseorang.

Proses perkembangan kepribadian dari keluarga akan membantu seseorang dalam menghadapi dunia luar dan berbagai macam kepribadian lain. Kepribadian bisa dibentuk juga dari pemikiran seseorang terhadap orang lain. Jika kita melihat orang dengan kepribadian baik kemudian orang tersebut banyak mendapatkan keuntungan dari sikap kepribadiannya sendiri, maka akan muncul rasa ingin memiliki kepribadian seperti orang tersebut.

Kesimpulannya adalah bahwa kepribadian merupakan suatu perpaduan yang utuh antara sikap, sifat, pola pikir, emosi, serta juga nilai moral dari keluarga yang mempengaruhi individu tersebut agar berbuat sesuatu yang benar sesuai dengan lingkungannya. Pada dasarnya pembentuk kepribadian dimulai dari lingkungan keluarga khususnya orang tua,karena sejak lahir sampai remaja tingkah laku orang tua yang mempengaruhi kepribadian seorang anak.

Sumber :

Ricky Montolalu, Lotje Kawet, Olivia Nelwan.2016. Pengaruh Kepribadian. jurnal emba.1318-1329

Aat Hidayat. Psikologi Dan Kepribadian Manusia: Perspektif Al-Qur'an Dan Pendidikan Islam. 2017. Jurnal Penelitian,Vol. 11, No. 2

kusmayadi,Muhammad agus . 2001. Profil kepribadian siswa berprestasi unggul dan asor berdasarkan program studi. hlm 1

http://etheses.uin-malang.ac.id/2260/6/08410139_Bab_2.pdf

https://repository.unikom.ac.id/51118/1/kepribadian.pptx

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun