Mohon tunggu...
Nor Qomariyah
Nor Qomariyah Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar stakeholder engagement, safeguard dan pegiat CSR

Senang melakukan kegiatan positif

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Green Jobs: Sustainable Career Path Profesional Muda Di Tengah Perubahan Iklim

16 Juni 2024   14:23 Diperbarui: 16 Juni 2024   14:29 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam laporan lain, Global Green Skills Report LinkedIn 2022, menggarisbawahi bahwa dalam durasi 5 tahun (2016--2021) peningkatan green jobs diperkirakan naik 8% dan terjadi setahun setelah COP 21. Tantangannya adalah bagaimana kemudian mensinergikan dengan kebutuhan dalam dunia industri. Untuk kebutuhan green jobs sementara ini tiga terbesar adalah kebutuhan sustainability manager, posisi yang dibutuhkan ketika Perusahaan mulai diminta pemerintah untuk mengurangi emisinya, lalu wind turbine engineer, dan solar energy specialist. Selanjutnya baru akan mengarah pada green skills, yang timbul dari industri-industri konvensional. Contohnya, fashion, dimana setelah adanya Paris Agreement menggeser industri fashion menjadi lebih sustainable guna pengurangan polusi, limbah, atau sampah. Catatannya adalah, jika kita menargetkan emisi karbon 0% pada 2060, maka green jobs harus sudah dimulai dari sekarang, baik secara kebutuhan industri, policy bahkan dorongan pemerintah terhadap sektor industri.

Dengan jumlah professional muda yang saat ini mencapai 1,8 miliar menurut UNEP (https://sigmaearth.com/, 2023), tentunya jumlah yang sangat besar dalam pengembangan career path yang lebih sustainable di masa depan melalui green jobs.

Farid (23 tahun), salah satu pelaku green jobs di Jakarta, mengatakan bahwa green jobs layak menjadi pilihan, karena justru dapat membantu membuka peluang kerja baru yang lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar. 'Saya menekuni green jobs sebenarnya belum lama. Baru sekitar 1 tahun belakangan dengan menekuni waste management yang ada di sekitar saya dan hasilnya justru sangat di luar dugaan. Selain membuka lapangan kerja, memberdayakan masyarakat yang ada di sekitar dan mengedukasi mereka tentang pemanfaatan sampah dan bisa mendatangkan income bagi rumah tangga. Bahkan dengan waste management ini, saya bisa berkolaborasi dengan banyak pihak, tak hanya korporasi namun juga lembaga finansial yang mensupport dan bahkan ini menjadi inspirasi bagi anak muda lainnya untuk melakukan hal seperti saya dengan saya menjadi pembicara diberbagai event'.

Berbeda dengan Afika (22 tahun). Motivasi kerja yang pada awalnya menjadi karyawan disebuah perusahaan seketika berubah, saat mulai membantu sang ayah di kampung pulau Jawa untuk budidaya anggur. Afika kini justru memutuskan untuk ikut terjun sebagai petani muda, dan berhasil mengembangkan 'green grape' yang ia kelola dengan model mini caf di Jawa Tengah. 'Ini saya pikir lebih membahagiakan, karena saya dapat mengukur keberhasilan saya melalui model green economy sekaligus menyerap anak-anak muda di daerah untuk mencoba peluang green jobs dengan menjadi petani muda yang berbakat.' Kini berkat ketekunannya Afika, memiliki komunitas green grape sebanyak 15 anak muda di desanya.

Kedua contoh di atas tentunya menjadi contoh dari keberhasilan green jobs yang bisa dilakukan oleh professional muda. Beberapa alasan yang harus dimiliki profesional muda dalam memilih green jobs sebagai peluang karir diantaranya:

1) Pilih bidang green jobs yang sesuai dengan karakter dan skill yang dimiliki, misalnya 'ecopreneur, sustainable fashion designer, urban farmer, agricultural engineers, agricultural and food scientist, solar panel & renewable energy technician, photovoltaic solar installers, wind turbine service technician, Hydroelectric Power Plant (PLTA) staff, energy consultant, environmental scientist, sustainability staff, Research & Development (R&D), environmental engineers, forester & conservation scientist, dan lain-lain.

2) Critical Thinkers, perankan diri sebagai pemikir yang memahami apa yang sedang kita hadapi dan ciptakan Solusi inovasi untuk masa depan dari pilihan green jobs.

3) Gunakan sosial media dengan konektivitas global untuk memperluas networking, wawasan dan pengetahuan

4) Jadilah innovator (out of the box) dengan mengedepankan pembaharuan, novelty, uniqueness yang bisa menjadi bench mark bagi tempat kita bekerja.

5) Tingkatkan kesadaran dan perbaikan secara kontinyu dengan berperan diri sebagai komunikator yang baik.

6) Leadership, bangun diri dengan skill leadership melalui kemampuan memberi energi pada tim, membuat semua orang merasa dilibatkan, menciptakan tujuan bersama yang dapat dikontribusikan oleh semua orang, terbuka terhadap ide-ide baru dan bersedia berbicara untuk tim dan memotivasi tim melalui masa-masa sulit dan celebrating good times.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun