6) Pembiayaan campuran (blended financing), yang menggabungkan pendanaan pemerintah dan swasta, dapat menjadi solusi. Misalnya, pembiayaan campuran dari Global Fund for Coral Reefs telah dikerahkan untuk mentransformasi industri rumput laut di Sumba Timur-Indonesia.
7) Mendorong kolaborasi antar negara, swasta, organisasi nirlaba, dan perguruan tinggi dalam mengembangkan program ekonomi biru.
Setidaknya dengan langkah ini, blue economy menjadi lebih realistis dalam pencapaian SDGs. Mengingatkan kembali pada masa kecil sebagai masyarakat pesisir, yang menjadikan lebih memiliki keterikatan secara ekosistem biotik dengan sumber daya alam dan menikmati keindahan laut, seperti halnya menikmati sajian 'fresh water' yang menjadi kekuatan dan sumber protein kecerdasan dengan diversifikasi pangan yang diciptakan oleh setiap ibu di wilayah pesisir. Sehingga, tak hanya blue economy namun juga 'blue ecosystem' sebagai inovasi menjaga sektor kelautan dengan kearifan lokal yang kita miliki. Sehingga antara Supply Chain Management (SCM) dalam sebuah bisnis, dapat berjalan beriring dengan livelihood sustainability dan value system masyarakat untuk mencapai prosperity dari ketersediaan sumber daya air kita melalui blue economy strategy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H