Aspiah, sebagai Perempuan Kepala Keluarga (PeKa) juga berhasil mengembangkan pekarangannya, dengan pola integrated system (mulai dari pembenihan, pembuatan pupuk alternatif, hidroponik) dan bahkan surplus penghasilan sayuran yang kemudian ia berikan secara khusus untuk mensupport Posyandu guna penurunan stunting yang ada di desanya, Sungai Bokor-Pematang Danau, Kabupaten Banjar.Â
Jika ia hitung, kini ia mampu menghemat belanja Rp. 600.000,-/bulan dan bahkan menghasilkan sekitar Rp. 1.000.000,- hingga Rp.1.500.000,-/bulan.
Komoditi lain yang juga menarik dikembangkan di pekarangn ini melalui My GFS adalah berkembangnya UMKM, kelompok tani dan kelompok wanita tani (KWT).
Sedangkan di wilayah lain yang kemudian mendorong kolaborasi belajar berbagi pengalaman bersama, saling menguatkan, saling berinovasi, seperti UMKM Lebah Madu, KWT Pelita Hayati, KWT Sumber Rezeki, KWT Sungai Putat, Poktan Karya Mandiri, Poktan Kayuh Baimbai dan Poktan Bina Bersama yang berada di sekitar industri pertambangan, PT Banjar Bumi Persada (BBP), Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.
Dengan demikian, My GFS, sebagai sebuah terapan program dalam investasi sosial-inklusif yang akuntabel, bisa digunakan untuk turut berkontribusi dalam rangka mendorong capaian SDGs 1 (No Poverty) dan 2 (Zero Hunger), dimana 26,46 % kemiskinan justru ada di wilayah pedesaan Indonesia (antaranews.com., 2017).
Kontribusi industri pertambangan yang tersebar diberbagai wilayah Indonesia, dapat melakukan gerakan bersama mendorong pertanian dengan 'seni dan karakter' industri, sesuai dengan framework PPM, CSR dan ESG untuk SDGs 2030 mendatang, melalui:
Pertama, Pengembangan 'seni' mengelola pertanian dengan baik dengan mengenali karakteristik masyarakat secara sosial dan budaya.
Kedua, Tentukan strategi yang tepat sesuai dengan persoalan di tingkat lokal dan nasional yang dihadapi oleh petani dan masyarakat.
Ketiga, Gunakan 'empaty for empowering movement' dengan menghubungkan nilai manfaat yang diperoleh, baik bagi masyarakat maupun bagi industri pertambangan.
Keempat, Kelola dan lakukan pendampingan secara intensif selama proses implementasi program PPM-CSR melalui pertanian
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya