Mohon tunggu...
Nor Qomariyah
Nor Qomariyah Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar stakeholder engagement, safeguard dan pegiat CSR

Senang melakukan kegiatan positif

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hutan Kita Sultan, Cara Kita Generasi Kekinian dalam Menjaga Hutan Indonesia

6 Agustus 2022   15:30 Diperbarui: 9 Agustus 2022   09:45 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hutan konservasi.(sumber: pixabay via kompas.com) 

Hal ini dimaknai bahwa hutan harus dikelola secara lestari, berkelanjutan pada proses pemanfaatannya, sebagai kunci untuk mengurangi perubahan iklim, ikut berkontribusi pada kemakmuran, bahkan kesejahteraan generasi mendatang, bahkan pengurangan angka kemiskinan dimana 1,6 miliar penduduk dunia, rumah bagi 80% keanekaragaman hayati dunia (dlh.probolinggo.co.id).

Indonesia dengan luasan hutan 96,561,9 juta ha, atau sekitar 51% dari total luas daratan Indonesia pada 2020 (databooks.katadata.co.id), tentu patut kita perjuangkan dalam kelestarian hutannya. Apalagi kita sadar betul, bagaimana Indonesia adalah negara kepulauan. Tentu hutan adalah tumpuan utama bagi kita yang tinggal didaratan. 

Sedangkan laut adalah bagian dari ekosistem planet yang juga harus dijaga sebagai satu kesatuan agar degradasi tak terus mendesak dalam keberlangsungan kehidupan.

Hutan, laut dan lingkungan inilah yang menjadi kunci utama kita sebagai relawan untuk terus berjaga, menyuarakan, saling mengisi dan berkolaborasi dalam kelestariannya. Mengapa? Karena kita tak akan bisa menyelesaikan persoalan lingkungan dan hutan dengan diri sendiri. 

Soal sampah plastik, penebangan dan penggundulan hutan, perburuan liar, hilangnya sumber air bersih, berkurangnya produksi oksigen karena polusi yang semakin mencekam, menjadi tanggungjawab kita bersama baik dalam pengurangan emisi, hingga tata kelola hutan yang lestari untuk anak cucu kita nanti.

Karenanya, sebagai relawan lingkungan, pada moment Hari Hutan Indonesia, mari kita jadikan momentum, bergandeng tangan berkolaborasi, dengan 4 prinsip utama;

Pertama, sharing (berbagi). Sharing, momentum ini tentu sebagai berbagi pengalaman bersama dalam menjalin usaha perjuangan menjaga hutan hingga menjadikannya pembelajaran yang bisa dilakukan bahkan di adopsi sesuai dengan konteks budaya lokal, perlindungan ekosistem di wilayah organisasi maupun perusahaan masing-masing.

Kedua, networking (berjejaring). Hari Hutan Indonesia, sebagai momentum berjejaring dengan berbagai organisasi dan perusahaan yang berbeda.

Membangun kohesi, keterikatan, keterpaduan berjalan bersama dalam satu suara untuk 'planet' yang kita tempati bersama, dengan cara kita, 'ala' kita, bersumber dari kita, untuk kita bersama sekaligus mampu menjangkau masyarakat di luar sana.

Ketiga,  collaborating (berkolaborasi). Kita semua sebagai relawan dengan berbagi peran, tanggungjawab berkolaborasi bersama sebagai kolaborator yang memiliki visi, misi dan tujuan bersama. 

Tentu dengan berkolaborasi, akan lebih luas dan kuat secara dampak. Kolaborasi di sini bahkan menjadi kunci sukses dengan keterpaduan tim yang kreatif, solid, berwarna dan penuh inovasi menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun