Mohon tunggu...
Noprianto
Noprianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya gemar dengan Pendidikan Politik Lingkungan Hidup, membaca dan menulis sebab itu adalah motivasi untuk saya melangkah di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Mengungkap Perselingkuhan Kekuasaan di HMI Cabang Luwuk Banggai: Fakta dan Implikasi

9 Juli 2024   09:57 Diperbarui: 13 Juli 2024   23:40 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan komitmen pada tujuan utama "terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT," HMI tetap menjadi salah satu organisasi mahasiswa paling berpengaruh di Indonesia.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), sebagai salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia, tidak luput dari berbagai konflik internal sepanjang perjalanannya. 

Salah satu konflik utama yang sering terjadi adalah masalah kepemimpinan dan perebutan posisi strategis di dalam organisasi. Persaingan antar kader untuk menduduki posisi pimpinan sering kali memicu friksi dan perpecahan, yang kadang-kadang diperparah oleh campur tangan pihak eksternal yang memiliki kepentingan politik tertentu. Hal ini tidak hanya mengganggu stabilitas internal HMI tetapi juga mempengaruhi efektivitas organisasi dalam menjalankan program-programnya.

Selain itu, HMI juga sering menghadapi konflik ideologis di antara anggotanya. Perbedaan pandangan mengenai arah perjuangan dan interpretasi nilai-nilai Islam serta kebangsaan sering kali menimbulkan perdebatan sengit. Beberapa kader mungkin lebih cenderung pada pendekatan moderat dan inklusif, sementara yang lain mungkin lebih konservatif atau radikal. Konflik ideologis ini sering kali menciptakan ketegangan yang mendalam dan memerlukan mediasi serta kepemimpinan yang bijaksana untuk menyatukan berbagai pandangan dalam satu visi yang komprehensif.

Nopri Pagaga dan Nasrul Adungka/Dokpri
Nopri Pagaga dan Nasrul Adungka/Dokpri

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Luwuk Banggai, seperti banyak cabang lainnya, tidak luput dari berbagai konflik internal yang sering kali menghambat kinerja dan perkembangan organisasi. Salah satu konflik utama yang sering muncul adalah perebutan posisi kepemimpinan. Persaingan antar kader untuk menduduki posisi strategis seperti ketua cabang sering kali memicu perpecahan dan intrik internal. Perebutan kekuasaan ini tidak jarang melibatkan praktik-praktik yang tidak sehat, seperti manipulasi proses pemilihan dan pembentukan faksi-faksi yang saling bertentangan, yang pada akhirnya merusak persatuan dan kesolidan organisasi.

Konferensi Cabang (Konfercab) 2022 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Luwuk Banggai awalnya dirancang sebagai momentum rekonsiliasi dan pemulihan kebersamaan dalam organisasi. Berbagai konsep dan visi misi telah diajukan untuk mengarahkan HMI ke arah yang lebih baik dan produktif. Namun, upaya tersebut terhalang oleh perebutan kekuasaan yang intens, yang akhirnya melahirkan dualisme kepemimpinan di dalam organisasi.

Perebutan kekuasaan ini dipicu oleh kepentingan oknum di balik layar yang ingin mengamankan posisi dan kepentingan pribadi mereka. Mereka menggunakan berbagai strategi manipulatif, seperti pengaruh politik, penyuapan, dan intimidasi, untuk memenangkan dukungan dan mengendalikan jalannya Konfercab. Akibatnya, terjadi dualisme kepengurusan yang mengakibatkan stagnasi dalam roda organisasi HMI Cabang Luwuk Banggai.

Stagnasi ini terjadi selama periode 2022-2024, di mana kepengurusan yang muncul dari Konfercab 2022 tidak memiliki legalitas yang jelas dan belum mengalami proses pelantikan yang sah hingga saat ini. Kondisi ini menciptakan ketidakpastian di kalangan anggota dan mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Program-program dan kegiatan yang seharusnya dilaksanakan untuk kebaikan anggota dan masyarakat terhambat, karena terjadi ketidakefektifan dalam pengambilan keputusan dan implementasi program.

Hari ini, kehadiran pengurus besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) turun gunung ke (HMI) Cabang Luwuk Banggai menciptakan polemik di kalangan kader-kader dan senioritas. Kehadiran mereka dalam kapasitas sebagai caretaker HMI Cabang Luwuk Banggai terjadi dalam konteks konferensi cabang dadakan yang bermasalah secara administratif. Konfercab ini dilaksanakan tanpa memenuhi persyaratan administrasi yang sah, seperti keabsahan legalitas dan pelantikan resmi, yang menyebabkan ketidakpuasan dan perdebatan di antara anggota HMI.

Berbagai langkah strategis dan upaya konsolidasi dilakukan untuk memastikan kepentingan individu terkait terlindungi dan terakomodasi dalam proses tersebut. Penggunaan pengaruh politik dan manipulasi dalam bentuk penyuapan atau intimidasi mungkin saja terjadi, menciptakan ketegangan dan ketidakharmonisan di dalam organisasi. Dalam situasi seperti ini, nilai-nilai keadilan, transparansi, dan demokrasi internal organisasi sering kali terabaikan, sehingga mempertajam konflik internal yang sudah ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun