Dewasa ini pembangunan infrastruktur di Indonesia sangat penting untuk lebih diperhatikan khusunya pada daerah pedesaan yang masih sangat minim sarana dan prasarana infrastrukturnya. Pembangunan infrastruktur merupakan bagian dari pembangunan nasional, dilakukan sebagai langkah untuk membangun manusia Indonesia. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kebijakan yang akan diambil berkaitan dengan pembangunan harus tertuju pada pembangunan yang merata di seluruh Inonesia.
Tujuan pembangunan nasional Indonesia adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan Makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam realisasinya, pembangunan infrastruktur pasti memerlukan biaya anggaran untuk pelaksaaan pembangunan. Anggaran merupakan sejumlah biaya, dalam bentuk uang yang disediakan dan digunakan untuk pelaksanaan suatu kegiatan yang direncanakan dalam jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian manajemen yang berperan penting dalam organisasi sektor public.
Apa itu pembiayaan ?
Pembiayaan adalah kegiatan menyediakan sejumlah uang yang dibutuhkan dengan persetujuan atau kesepakatan antara suatu pihak dengan pihak lainnya. Sumber pembiayaan adalah berbagai sumber baik instansi, organisasi, maupun perorangan (pemberi dana / hibah) yang berpotensi untuk menyampaikan sebuah bantuan untuk melakukan kegiatan, baik kegiatan regular maupun peningkatan mutu dan pembangunan.
Apa itu sumber pembiayaan ?
Secara umum, modal pembiayaan pembangunan diperoleh dari 3 sumber yakni pemerintah, swasta, kerja sama antara pemerintah dengan swasta. Berdasarkan sumbernya, pembiayaan dibagi menjadi 2 yakni sumber pembiayaan konvensional dan sumber pembiayaan nonkonvensional.
Sumber pembiayaan Konvensional, bersumber dari pendapatan sebuah negara atau daerah misalnya anggaran pemerintah seperti APBN, APBD, pajak, dan retribusi. Â Sumber pembiayaan Non Konvensional, bersumber dari kolaborasi antara pihak pemerintah dan pihak swasta maupun masyarakat. Sumber pembiayaan non konvensional dibagi menjadi 3 yaitu pendapatan, hutang, dan kekayaan.
Pembangunan infrastruktur termasuk kedalam pembangunan fisik dan sudah sejak lama diketahui, bahwa keberadaan infrastruktur yang baik memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang pemenuhan hak dasar masyarakat. Pembangunan infrastruktur termasuk kedalam pembangunan fisik dan sudah sejak lama diketahui, bahwa keberadaan infrastruktur yang baik memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang pemenuhan hak dasar masyarakat.
Salah satu pembangunan yang menarik dipebincangkan yakni pembangunan bendungan/ waduk. Waduk merupakan infrastruktur jaringan drainase. stock air di waduk biasanya selain digunakan untuk minum, mencuci, dan kebutuhan rumah tangga lainnya, waduk juga digunakan untuk mengairi lahan masyarakat yang mempunyai profesi sebagai petani.
Pembangunan waduk merupakan salah satu bentuk pelestarian atau konservasi terhadap sumber daya air, seperti yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2010 tentang Bendungan pasal 1 ayat 2 yang menyebutkan bahwa "penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan bendungan beserta waduknya dilaksanakan sebagai upaya konservasi sumber daya air".Â
Berbagai macam manfaat waduk adalah antara lain :
- Sebagai sumber pengairan lahan pertanian /sawah
- Sebagai pembangkit listrik tenaga air
- Memenuhi kebutuhan air dalam kehidupan sehari-hari
- Sebagai tempat tumbuh berbagai macam biota air
- Sebagai tempat budidaya ikan air tawar
- Merupakan tempat untuk budidaya tanaman air tertentu
- Sarana hiburan dan rekreasi
Waduk Gondang bertempat di Desa Gempolan dan Desa Ganten Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar dibangun di lahan seluas 96,23 hektare (ha). Waduk ini membendung sungai Garuda dan sungai kecil lainnya. Dibangun sejak tahun 2014 dan mulai beroperasi pada Mei 2019. Dasar pembangunan waduk Gondang adalah karena air di wilayah Karanganyar dan Sragen yang belum dikelola masih berlimpah, padahal masyarakat membutuhkan banyak air untuk irigasi. Â
Tujuan pembangunan waduk Gondang yakni mengatasi kegagalan panen, memenuhi kebutuhan lahan pertanian dan sumber daya listrik di Kabupaten Karanganya. Total lahan pertanian yang mendapat manfaat dari irigasi bendungan Gondang sekitar 4.680 hektare (ha). Kapasitas tampung bendungan cukup besar yakni sekitar 9,15 juta meter kubik dengan luas genangan 43,86 hektare (ha).
Lalu sumber biaya pembangunan waduk Gondang berasal darimana?
Setiap proyek berskala besar yang membutuhkan biaya relative cukup besar akan dipertimbangkan pelaksanaannya. Sumber biaya pembangunan waduk Gondang berasal dari APBN. Dimana sumber biaya ini berasal dari sumber pembiayaan Konvensional. Pembangunan bendungan menghabiskan dana sebesar Rp741 miliar dibangun oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dengan kontraktor pelaksana yakni PT. Waskita Karya. Anggaran sepenuhnya dimintakan ke pusat, dikarenakanan pengerjaan proyek dinilai terlalu berat apabila dibebankan ke APBD Karanganyar.
Keberadaan waduk Gondang diperkirakan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dari segi pertanian dan tempat wisata. Bendungan Gondang merupakan salah satu dari program pembangunan 65 bendungan yang bertujuan menambah kapasitas tampungan air sehingga keberlanjutan suplai air irigasi ke sawah terjaga. Indonesia hingga kini memiliki 231 bendungan besar yang mampu mengairi sawah irigasi sebanyak 11 persen dari total 7 juta hectare (ha) lahan irigasi yang ada di tanah air. Disamping untuk penyediaan jaringan irigasi, infrastruktur air digunakan untuk mengatasi bencana akstrim seperti banjir dan kekeringan hidrologis yang berdampak pada Kawasan permukiman dan pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H