Kami tidak seperti kamu, AINAN NURAN?
Kami hanya tamat edukasi dibawah rata-rata yang pernah kamu raih
Kamu seolah-olah sudah ada di atas gunung Carstensz Pyramid, Ainan?
dimana Ainan memandangi ke seluruh pelosok Papua
yang pikiranmu hanya ada kamu sendiri tanpa ada di sekitarmu, atau?
ada di lereng Carstensz, bahkan kamu tiadakan di dekatmu Pencipta kita.
Setauh kami, Ainan? kalau kami masak sesuatu diatas kuali, sebelum angkat, kami biasanya rasa dulu apakah sudah masak atau mentah.
Oh iya Ainan, kami juga biasanya membaca teks yang ditulis oleh guru-guru kami di sekolah tanpa mentelaah isi tulisan itu apa.
Kami dan kamu, Ainan, tidak selevel pendidikannya tapi kamu justru sama dengan kami?
Ainan... data-data research yang kamu bacakan itu tidak seperti yang kamu dipandang dari gunung cartensz ini, BECAUSE all of those are out of the BOX,
Kalau kamu meman terpelajar mungkin kamu akan tolak membacakan
Kalau kamu meluangkan baca jejak sejarah West Papua, tentu dengan keterpelajaranmu akan sinkronisasikan dengan keyakinan/intelektualitasmu dan pada akhirnya kamu akan sadar dan tolak membacakan isi teks itu.
Nara juga sama saja deng kamu, Ainan?, tahun lalu, Nara membungkusi kata-kata dengan pepatah "satu jari menunjuk ke depan dan empat jari menunjuk diri sendiri". Dia tak sadar saat mempraktekan pepatah itu, #4 (empat) jari menunjuk dirinya sendiri. Tahun ini kamu, Ainan, kamu merangkum tanggapan yang kamu baca itu dengan pepatah, "siapa menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri". Siapa yang menepuk air dan muka siapa yang terpercik, Ainan?
Ainan, kamu meman jahat, kamu penyebar HOAX dari gunung cartensz, kami ada nonton kamu dari kaki gunung apa yang kamu lakukan disana,
jangan keluarkan air kabur dari top-gunung, nanti kami jadi penyebar mesum.
Di kaki gunung:
Kami sedang mati misterius
Kami bayar jutaan pegi ke sekolah
Kami bayar satu semen saja jutaan
Kamu dari CGK ke DJJ ke SNK naik apa
Kami tidak banyak kata, yang kami mau menasehati kamu adalah Please jangan diajarkan kelakuanmu seperti itu ke anak kamu dan suami kamu bahkan orang-orang disekitarmu. Nanti dunia kacau gara-gara HOAX, karena kami tra seperti ko, Ainan..!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H