Mohon tunggu...
Nopian Teguh Susyanto
Nopian Teguh Susyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Janji Untuk Sebuah Kehormatan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Kejutan Setelah Mata Najwa : PSSI Bisa Apa Jilid 4

21 Februari 2019   23:23 Diperbarui: 24 Februari 2019   18:39 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak terasa Rabu (20/02) kemarin menjadi episode ke-4 dari Program Mata Najwa: PSSI Bisa Apa. Empat kali sudah perwakilan PSSI, pemerintah, kepolisian, supporter dan segenap "football family" dihadirkan secara bergantian di acara tersebut untuk membuka mata pecinta sepakbola nasional bahwa praktik pengaturan skor yang sudah dicurigai dan digembor-gemborkan sejak tahun 2000-an bukan sekedar gosip belaka, namun memang sebuah kejadian real yang benar-benar terjadi di lapangan.

Program Mata Najwa: PSSI Bisa Apa yang tayang di Trans 7 setiap hari Rabu pkl. 20.00 wib dan dipandu oleh Najwa Shihab yang awalnya sempat diperbincangkan oleh beberapa komunitas supporter di media sosial sebagai acara yang hanya mementingkan rating semata, ternyata malah menimbulkan efek yang luar biasa pada sepakbola nasional. 

Melalui Mata Najwa: PSSI Bisa Apa inilah banyak korban pengaturan skor berani untuk "bernyanyi" ke publik sehingga akhirnya membuat kepolisian gerah dan membuat Satgas Anti Mafia Bola yang bertujuan untuk menyelidiki kasus-kasus pengaturan skor yang dilakukan oleh petinggi-petinggi sepakbola nasional.

Berikut merupakan rangkuman dari perjalanan Program Mata Najwa: PSSI Bisa Apa beserta hasil-hasil "nyanyian" dan investigasi dari kepolisian soal pengaturan skor di sepakbola Indonesia yang dirangkum dari sumber-sumber terkait:

#PSSI BISA APA JILID 1 (28 November 2018)

28 NOVEMBER 2018        : Nama Hidayat (Exco PSSI) disebut oleh Januar Herwanto (Manajer Madura FC) atas dugaan pengaturan skor Madura FC vs PSS Sleman di Liga 2 musim 2018. Selanjutnya nama Vigit Waluyo disebut oleh Bambang Suryo (mantan runner pengaturan skor) dan Fakhri Husaini (pelatih Timnas U-16) sebagai salah satu dalang mafia bola di Indonesia

 3 DESEMBER 2018            : Hidayat mundur dari jabatannya sebagai Exco PSSI

#PSSI BISA APA JILID 2 (19 DESEMBER 2018)

19 DESEMBER 2018          : Nama Anik (Wasit Futsal Nasional) dan Mbah Priyanto (Mantan Anggota Komite Wasit) disebut oleh Lasmi Indaryani (Manajer Persibara Banjarnegara) sebagai oknum match fixing yang melibatkan klubnya. Kapolri Tito Karnavian yang juga hadir menyebut akan membentuk Satgas Anti Mafia Bola yang akan langsung dipimpin oleh dirinya sendiri

21 DESEMBER 2018          : Satgas Anti Mafia Bola dibentuk dan diketuai oleh Brigjen Pol Hendro Pandowo dan wakilnya Brigjen Pol Krishna Murti

24 DESEMBER 2018          : Satgas Anti Mafia Bola menangkap Mbah Pri dan Anik

27 DESEMBER 2018          : Johar Lin Eng (Exco PSSI) ditangkap di bandara Halim Perdana Kusuma

28 DESEMBER 2018          :Dwi Irianto alias Mbah Putih (Anggota Komdis PSSI) ditangkap di Yogyakarta. Di hari yang sama Vigit Waluyo menyerahkan diri ke Kejaksaan Negeri Sidoarjo

14 JANUARI 2019              :Satgas Anti Mafia Bola menetapkan 5 tersangka baru kasus pengaturan skor yang merupakan perangkat pertandingan Persibara Banjarnegara

20 JANUARI 2019              :Diadakan Kongres Biasa PSSI di Bali, beberapa keputusan diambil (bisa dibaca di tautan berikut: https://www.kompasiana.com/nopiants/5c46e450ab12ae0b96123e72/kalu-voters-nya-baik-maka-pssi-nya-akan-baik ). Eddy Rahmayadi mundur dari kursi Ketua Umum PSSI dan digantikan oleh Joko Driyono sebagai Plt. Ketua Umum

#PSSI BISA APA JILID 3  (23 JANUARI 2019)

23 JANUARI 2019              : Banyak hal dibahas tentang adanya praktik-praktik kotor di Kongres Biasa PSSI yang diduga dengan sengaja ingin menggulingkan Eddy Rahmayadi dari kursi Ketua Umum PSSI, disampaikan oleh Esti Puji Lestari (Manajer Persijap Jepara) dan Januar Herwanto (Manajer Madura FC) yang dibantah dengan tegas oleh Gusti Randa (Exco PSSI)

24 JANUARI 2019              : Vigit Waluyo dan Joko Driyono diperiksa oleh Satgas Anti Mafia Bola di tempat terpisah

30 JANUARI 2019              : Dua kantor PSSI di Jakarta digeledah oleh Satgas Anti Mafia Bola

1 FEBRUARI 2019              : Kantor Komdis PSSI digeledah, Satgas Anti Mafia Bola menemukan sejumlah dokumen yang diduga sengaja dirusak

9 FEBRUARI 2019              : Satgas Anti Mafia Bola tetapkan 3 tersangka pelaku pencurian dan pengrusakan barang bukti di kanto komdis PSSI, mereka adalah Muhammad Mardani Mogot, Musmuliadi dan Abdul Gofur yang merupakan sopir pribadi Joko Driyono dan office boy di kantor PSSI

14 FEBRUARI 2019            : Apartemen Joko Driyono di Taman Rasuna,Tower 9, Unit 18C digeledah Satgas Anti Mafia Bola

15 FEBRUARI 2019            : Joko Driyono ditetapkan sebagai tersangka perusakan barang bukti kasus pengaturan skor dan dicegah untuk pergi ke luar negeri

PSSI BISA APA JILID 4 (20 FEBRUARI 2019)

20 FEBRUARI 2019            : Muhammad Mardani Mogot mengakui diperintahkan oleh Joko Driyono untuk menghancurkan dokumen-dokumen PSSI dan mengamankan CCTV. Perangkat Pertandingan yang identitasnya disamarkan menyebut beberapa inisial dugaan pelaku pengaturan skor di sepakbola Indonesia, diantaranya:

  • IB (Exco PSSI), mengatur laga Arema FC vs Borneo FC (Piala Presiden 2018) dan Kalteng Putera vs Persita Tangerang (Perebutan Juara ke-3 Liga 2 2019)
  • PT (Exco PSSI) dan YT (Petinggi Bali United), memberikan uang sejumlah 40 juta rupiah kepada perangkat pertandingan untuk setiap pertandingan yang dimenangkan Bali United di kandang
  • YN (Exco PSSi), mengatur laga Borneo FC vs PSM Makassar
  • NK (Anggota Komite Wasit PSSI) dan JR (Wakil Ketua Komite Wasit PSSI), mengatur perangkat pertandingan yang bertugas di suatu laga
  • AK (Mantan Sekjen PSSI), mengatur pertandingan Persita Tangerang
  • F (Mantan Exco PSSI), mengatur pertandingan Persija Jakarta

Yah, bisa dilihat dari hasil-hasil diskusi di Mata Najwa tersebut, sejak Jilid 1 hingga Jilid 3 selalu memberikan kabar yang mengejutkan selang beberapa hari sejak penayangannya. Hal yang sangat luar biasa dan perlu diapresiasi oleh seluruh pecinta sepakbola Indonesia.

Jadi, siapakah tersangka baru yang akan muncul setelah Mata Najwa: PSSI Bisa Apa Jilid 4 ini? Apakah salah satu atau bahkan semua inisial nama yang disebut oleh narasumber tersebut akan menjadi tersangka selanjutnya? Menarik ditunggu.

Maju terus Satgas Anti Mafia Bola, Jangan kasih kendor!

Kami akan selalu ada di belakangmu.

Untuk semua supporter klub di Liga Indonesia, Jangan bodoh!

Jangan nyinyir dan sinis jika klub kalian dicurigai melakukan pengaturan skor, seharusnya kalian berterima kasih kepada Satgas karena bisa mengusir tikus-tikus yang selama ini tinggal di sana.

Seharusnya kalian malu saat klub kebanggaan kalian menggunakan cara-cara kotor dalam meraih kemenangan dan menggapai gelar juara, bukan malah mencari-cari alasan dan malah berprasangka buruk kepada Satgas.

Semoga PSM Makassar, Persipura Jayapura dan Persib Bandung yang disebut oleh Wakil Ketua Satgas Anti Mafia Bola, Brigjen Pol Krishna Murti sebagai tiga klub "pelit" pada wasit di musim kompetisi 2018 bisa mempertahankan sikap mereka di musim-musim kompetisi selanjutnya, serta bisa menjadi contoh bagi klub-klub sepakbola di Indonesia lainnya.

Dan terakhir, mari semua supporter di Indonesia bergerak untuk terus mengawal klub dan Asprovnya yang menjadi voters di PSSI agar tidak lagi memilih orang-orang yang salah di kepengurusan PSSI.

Bangkitlah Sepakbola Indonesia!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun