15 FEBRUARI 2019 Â Â Â Â Â Â : Joko Driyono ditetapkan sebagai tersangka perusakan barang bukti kasus pengaturan skor dan dicegah untuk pergi ke luar negeri
PSSI BISA APA JILID 4 (20 FEBRUARI 2019)
20 FEBRUARI 2019 Â Â Â Â Â Â : Muhammad Mardani Mogot mengakui diperintahkan oleh Joko Driyono untuk menghancurkan dokumen-dokumen PSSI dan mengamankan CCTV. Perangkat Pertandingan yang identitasnya disamarkan menyebut beberapa inisial dugaan pelaku pengaturan skor di sepakbola Indonesia, diantaranya:
- IB (Exco PSSI), mengatur laga Arema FC vs Borneo FC (Piala Presiden 2018) dan Kalteng Putera vs Persita Tangerang (Perebutan Juara ke-3 Liga 2 2019)
- PT (Exco PSSI) dan YT (Petinggi Bali United), memberikan uang sejumlah 40 juta rupiah kepada perangkat pertandingan untuk setiap pertandingan yang dimenangkan Bali United di kandang
- YN (Exco PSSi), mengatur laga Borneo FC vs PSM Makassar
- NK (Anggota Komite Wasit PSSI) dan JR (Wakil Ketua Komite Wasit PSSI), mengatur perangkat pertandingan yang bertugas di suatu laga
- AK (Mantan Sekjen PSSI), mengatur pertandingan Persita Tangerang
- F (Mantan Exco PSSI), mengatur pertandingan Persija Jakarta
Yah, bisa dilihat dari hasil-hasil diskusi di Mata Najwa tersebut, sejak Jilid 1 hingga Jilid 3 selalu memberikan kabar yang mengejutkan selang beberapa hari sejak penayangannya. Hal yang sangat luar biasa dan perlu diapresiasi oleh seluruh pecinta sepakbola Indonesia.
Jadi, siapakah tersangka baru yang akan muncul setelah Mata Najwa: PSSI Bisa Apa Jilid 4 ini? Apakah salah satu atau bahkan semua inisial nama yang disebut oleh narasumber tersebut akan menjadi tersangka selanjutnya? Menarik ditunggu.
Maju terus Satgas Anti Mafia Bola, Jangan kasih kendor!
Kami akan selalu ada di belakangmu.
Untuk semua supporter klub di Liga Indonesia, Jangan bodoh!
Jangan nyinyir dan sinis jika klub kalian dicurigai melakukan pengaturan skor, seharusnya kalian berterima kasih kepada Satgas karena bisa mengusir tikus-tikus yang selama ini tinggal di sana.
Seharusnya kalian malu saat klub kebanggaan kalian menggunakan cara-cara kotor dalam meraih kemenangan dan menggapai gelar juara, bukan malah mencari-cari alasan dan malah berprasangka buruk kepada Satgas.
Semoga PSM Makassar, Persipura Jayapura dan Persib Bandung yang disebut oleh Wakil Ketua Satgas Anti Mafia Bola, Brigjen Pol Krishna Murti sebagai tiga klub "pelit" pada wasit di musim kompetisi 2018 bisa mempertahankan sikap mereka di musim-musim kompetisi selanjutnya, serta bisa menjadi contoh bagi klub-klub sepakbola di Indonesia lainnya.