1. Mengamati
Pada kegiatan ini pendidik mengajak anak untuk mengamati video yang berkaitan dengan tema tentang tanaman bunga.
2. Menanya
Pada tahapan ini pendidik memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya tentang video dan tampilan power point yang telah ditampilkan dan memberikan timbal balik berupa pertanyaan berkaitan dengan tema (bagian-bagian bunga, macam-macam bunga, cara menanam dan merawat bunga serta langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan yang telah disiapkan)
3. Mengumpulkan informasi
Melalui kegiatan mengumpulkan informasi dan kegiatan yang dilakukan anak dan beberapa pertanyaan yang ditanyakan anak maupun yang ditanyakan guru kepada anak, anak mengetahui tentang konsep bilangan 1-10
4. Menalar
Pada tahapan ini anak melakukan kegiatan menghitung jumlah benda dengan menggunakan media-media loosepart kancing, tutup galon) yang disediakan kemudian mencari angka yang sesuai dengan jumlah benda yang dhitung.
5. Mengkomunikasikan
Tahapan ini anak mengkomunikasikan secara lisan tentang kegiatan yang sudah dilakukkannya
Dalam penggunaan pendekatan saintifik, penulis juga mengintegrasikan pembelajaran menggunakan pendekatan TPACK dengan menampilkan video pembelajaran dan bahan ajar melalui laptop dengan menggunakan Ms.Power Point.
Pada kegiatan inti penggunaan media loosepart yang disedikan langsung dimainkan oleh anak itu sendiri dengan pendampingan pendidik, agar pemanfaatannya berdampak positif bagi anak. Kehadiran media loospeart dalam pembelajaran yang dilakukan oleh penulis, menunjukkan bahwa pembelajaran yang didukung dengan media loosepart yang konkret lebih memudahkan anak dan menyenangkan bagi anak dalam mengikuti pembelajaran, terutama dalam pengenalan konsep bilangan 1- 10 melalui kegiatan berhitung dengan kancing, tutup galon, batu, bunga dan lain-lain.
Strategi yang digunakan
Memberikan pemahaman dan melakukan kolaborasi dengan teman sejawat tentang manfaat media loosepart, terus mengupdate diri dan membaca berbagai sumber referensi tentang manfaat media loosepart dan bagaimana penggunaaan media loosepart dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 pada anak, mengubah gaya mengajar guru sesuai dengan pembelajaran inovatif abad 21 yang berpusat pada anak selain itu juga guru menggunakan media pembelajaran konkrit, menarik dan inovatif untuk anak seperti menggunakan media loosepart yang dikaitkan dengan konsep bilangan misalnya anak diminta menghitung jumlah benda-benda loosepart yang disediakan kemudia mengambil angka yang sesuai dengan jumlah benda yang dihitungnya.
Bagaimana prosesnya ?
Dalam hal ini guru membuat rencana pembelajaran yang menarik kemudian guru mempersiapkan alat dan bahan dan media yang akan digunakan yaitu tanaman bunga, link video, laptop, speaker, infokus bahan-bahan loosepart, dan selanjutnya melaksanakan pembelajaran tersebut di kelas. Guru menggunakan model pembelajaran Project dengan pendekatan saintifik. Guru melaksanakan kegiatan pada hari rabu, 24 Agustus 2022 di awali dengan penyambutan anak dan kemudian kegiatan di dalam kelas. Didalam kelas guru melakukan apersepsi terhadap tema yang akan digunakan hari itu dengan mengunakan tanaman bunga (benda nyata) dan dengan menggunakan video dari youtube.
Pertama anak mengamati video yang ditampilkan dengan laptop (TPACK), kemudian guru menstimulasi anak untuk bertanya tentang gambar ataupun video yang disajikan guru. Pada kegiatan bercakap- cakap tentang tema hari ini anak mengumpulkan informasi serta mengolah informasi tersebut untuk menghasilkan karya ataupun memahami apa yang harus mereka lakukan pada kegiatan inti. Pada kegiatan inti anak pun mengkomunikasikan informasi yang mereka dapatkan dari guru dengan karya yang mereka hasilkan. Pada saat kegiatan inti anak mengerjakan 3 kegiatan main dan satu kegiatan pengaman dimana kegiatan inti yang anak lakukan adalah salah satunya adalah kegiatan “ayo menghitung benda-benda loosepart ini”. Guru juga melakukan kegiatan penilaian proses saat anak melakukan kegiatan tersebut, untuk melihat seberapa jauh kemampuan anak dalam memahami tugas yang diberikan guru dan seberapa jauh kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan.
Siapa saja yang terlibat
- Kepala sekolah
- Guru
- Teman sejawat
- Peserta didik
- Orangtua murid
- Instansi terkait
Pemilihan pendekatan dan model pembelajaran yang sesuai dan diintegrasikan dengan penggunaan media yang telah dilakukan penulis, diharapkan mampu mewujudkan pembelajaran abad 21 yang inovatif dan menyenangkan bagi anak.
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari aksi yang dilakukan
Sebelum melakukan pembaharuan dalam pembelajaran baik penggunaan media maupun pendekatan pembelajaran anak masih mengalami kesulitan dalam mengenal konsep bilangan karena penggunaan media yang masih belum bersifat konkrti dan menarik bagi anak. Setelah melakukan perubahan terhadap media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran mengenal konsep bilangan anak menjadi tertarik dan antusias dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan hal ini dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar anak terutama dalam kemampuan mengenal konsep bilangan. Alhamdulilah orangtua juga memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran dan media yang digunakan dalam pembelajaran yang memberikan dampak yang lebih baik lagi untuk anak mereka. Peningkatan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan ini terjadi karena konsisten dan komitmen serta kerjasama yang dilakukan guru dengan berbagai pihak terkait.
Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif?
Jika dilihat dari hasil penilaian kegiatan yang telah dilakuan oleh anak maupun hasil observasi langsung dikelas saat proses kegiatan pembelajaran terlihat anak sangat antusias dan menyukai kegiatan tersebut dan sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan. Faktor keberhasilan dari kegiatan tersebut dapat dilihat dari peningkatan nilai anak pada assesmen penilaian dari 8 (2 anak mendapat nilai BSB, 5 orang BSH dan 1 ornag MB). Untuk selanjutnya guru dapat menggunakan pembelajaran ini lebih sering dan mencari ide kreatif lain untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif lainya. Kegiatan ini menandakan anak dapat belajar dari benda loosepart yang ada dilingkungan sekitar anak yang bersifat konkret (nyata). Pembelajaran tidak selalu harus calistung dengan buku atau LK tapi juga bisa dengan praktek langsung dengan benda-benda yang ada di sekitar seperti kegiatan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H