Dalam sejarahnya santri memiliki andil besar dalam mewujudkan dan mempertahankan NKRI. Muslim sejati tidak dilihat dari panjang jenggotnya, besar hijabnya atau cingkrang celananya. Tetapi dari amal dan hatinya. Apalah arti berhijab besar jika, ia mengaku benar sendiri dan mengkafirkan sesama saudara muslimnya? Eh tapi, tapi saya tidak menuduh semua yang berhijab besar seperti ini lho. Banyak juga yang berhati mulia yang mengakui dan mengamalkan Pancasila dengan baik. Saya hanya ingin mengatakan bahwa, jangan tertipu oleh penampilan luar, itu saja.
Terkait dengan syariatisasi UUD’45 yang dilakukan melalui amandemen. Perlu dketahui sebelumnya bahwa adanya amandemen adalah sebagai bentuk tuntutan reformasi. Tujuan dari perubahan itu adalah untuk menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan Negara, kedaulatan rakyat, hak asasi mansusia, pembagian kekuasaan, kesejahteraan sosial, eksistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Syarat dari amanden itu sendiri adalah mempertahankan pembukaan UUD’45, tetap mempertahankan negara NKRI, mempertegas sistem presidensiil, penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukkan ke dalam pasal-pasal, serta perubahan itu dilakukan secara addendum (menambahkan). Artinya MPR (selaku pihak yang memiliki wewenang untuk merubah), tidak berkuasa menghapus suatu pasal MPR dan hanya berkuasa untuk menambahkan.
Apa yang dimaksud amandemen sesuai syariat islam? Apakah dengan mengganti sistem presidensiil dengan sistem khalifah? Hanya si penulis komentar itu yang tau. Menurut saya sendiri, Pancasila dan UUD 1945 itu sudah sempurna cocoknya untuk Indonesia. Kita hanya perlu mengawal undang-undang dan peraturan turunanya agar tidak melenceng dari Pancasila dan UUD 45. Dan kita pun wajib mengamalkan Pancasila. Karena Pancasila adalah ideologi bangsa kita, harga diri bangsa kita, identitas bangsa kita. Saya Indonesia. Saya Pancasila.
Jepara, 01 Juni 2017
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI