Mohon tunggu...
Noor Amilia
Noor Amilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Palangkaraya

Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pajak Berpengaruh pada Pendapatan Nasional? Simak Artikel Berikut Ini!

8 November 2022   14:31 Diperbarui: 8 November 2022   14:38 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGARUH SEKTOR PAJAK PADA PENDAPATAN NASIONAL

Oleh

  • Achdiat Fadrin Almukni
  • Alisha Syaharani Abijoso
  • Efa Gabrelia Arneli
  • Ferdy kuswanto
  • Fikri Haikal
  • Juniasti Wulandari
  • Mei Varisha Ayuningrum
  • Mentari Rajakini
  • Nanda Afriany
  • Noor Amilia
  • Yuniar Ayu Ningtyas

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya

Pendapatan Nasional

       Pendapatan Nasional adalah pendapatan total yang diperoleh rumah-rumah terdekat di suatu negara dari pengiriman barang selama periode waktu tertentu, seringkali satu tahun. Pendapatan nasional bruto (GNI) per orang  mencapai US$4.140 pada tahun 2021, menurut penelitian Bank Dunia. Jumlah ini lebih tinggi dari total tahun sebelumnya yang masih US$3.870. Hal ini sejalan dengan peningkatan penerimaan pajak. Baik secara nominal maupun sebagai bagian dari penerimaan negara secara keseluruhan, penerimaan pajak meningkat secara signifikan. Di sisi lain, dibandingkan dengan seluruh penduduk Indonesia, proporsi wajib pajak masih sangat rendah. Ini menunjukkan betapa sedikitnya pengetahuan penduduk Indonesia tentang membayar pajak.

Peran Pajak Dalam Pendapatan Nasional untuk Pembangunan Ekonomi Negara

       Pembangunan suatu negara, khususnya pembangunan ekonominya, sangat dipengaruhi oleh pajak. Setiap proyek dan pengeluaran pemerintah akan dibiayai oleh pajak yang dibayarkan oleh warga negara. Kontribusi pajak terhadap pertumbuhan ekonomi bangsa yang nyata antara lain :

1.Sebagai Anggaran atau Penerimaan ( Budgeter )

Salah satu sarana pemenuhan kebutuhan negara oleh pemerintah adalah melalui pajak. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara khusus mencakup komponen penerimaan dalam negeri untuk seluruh penerimaan keuangan yang diterima negara dari sektor pajak. Dapat dikatakan bahwa tujuan utama pajak adalah sebagai alat penganggaran. Ketika pajak diterapkan sebagai sarana penyetoran uang ke kas negara sesuai dengan peraturan perpajakan yang relevan.

2.Pajak Berperan Untuk Mengatur ( Regulator )

Inisiatif pemerintah di bidang ekonomi dan sosial dapat diatur atau dilakukan dengan menggunakan pajak sebagai alatnya. Perpajakan melayani tujuan pengaturan dan juga disebut sebagai fungsi tambahan. Fungsi regulasi dapat dipandang sebagai tambahan dari fungsi anggaran. Pemerintah menggunakan pajak sebagai alat untuk mencapai berbagai tujuan. yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan yang relevan. Untuk kenyamanan Anda, konsultan pajak Surabaya menawarkan layanan konsultasi tentang masalah pajak.

3.Pajak Berperan Sebagai Stabilitas

Fungsi pajak dalam stabilitas ekonomi, khususnya penerimaan pemerintah dari sektor pajak, dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan situasi keuangan negara. Ini menyiratkan bahwa pendapatan pajak dapat digunakan untuk menyeimbangkan anggaran. Salah satu strateginya adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemungutan dan pemanfaatan pajak untuk mengendalikan aliran uang ke seluruh masyarakat. Misalnya, mungkin ada strategi stabilitas

4.Pajak Berperan Sebagai Redistribusi Pendapatan

Kontribusi pajak terhadap pertumbuhan ekonomi bangsa yang berkelanjutan adalah sebagai sumber utama pendapatan negara. Negara dapat membiayai pengeluaran dan harga yang bertujuan untuk mengurangi inflasi. Pembangunannya melalui pemungutan pajak sebagai sumber penerimaan negara. Fungsi redistribusi pendapatan dari pajak dapat digunakan sebagai modal untuk menciptakan lapangan kerja baru. Akibatnya, uang yang dikumpulkan melalui pajak akan terus berpindah tangan. Selain itu, ini dapat membantu orang mendapatkan lebih banyak uang, yang sangat penting bagi perekonomian negara.

Pendapatan Negara didominasi Perpajakan

       Berdasarkan hipotesis makroekonomi yang dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 dan ditetapkan oleh pemerintah dan DPR, penerimaan negara tahun 2019 diproyeksikan sebesar Rp 2.165,1 triliun, dengan penerimaan pajak sebesar Rp 1.786,3 triliun. Penerimaan pajak secara konsisten menjadi penyumbang terbesar penerimaan Negara.

       Sumber penerimaan negara terbesar adalah perpajakan. Jumlah yang dikontribusikan ke kas negara dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 378,2 triliun. Menurut Refrizal, yang baru-baru ini memimpin rapat Tim Kunjungan Kerja reses Komisi XI DPR RI dengan anggota BPK, BPS, dan BPKP Sumbar di Padang, Sumbar, dana hibah tersebut mencapai Rp 435,3 miliar.

Hampir Seluruh Pendapatan Nasonal Bergantung Pada pajak

       Hampir semua negara, termasuk negara maju, mengenakan pajak pada warganya untuk menjamin kelangsungan hidup negara. Hingga ada pepatah yang menyatakan bahwa hanya dua hal dalam hidup yang pasti: kematian dan pajak. Masuk akal bahwa di negara-negara tertentu, membayar tarif pajak yang sangat tinggi sama dengan mati. Misalnya, saran telah dibuat di Prancis untuk menaikkan tarif pajak penghasilan menjadi 75%, yang akan mewakili peningkatan hampir 50% dari tarif pajak saat ini sebesar 48%. Aruba memiliki tarif pajak penghasilan 58,95 persen, Swedia memiliki tarif 56,6 persen, Denmark memiliki tarif 55,4 persen, dan Belanda memiliki tarif 52 persen. Belgia, Austria, Jepang, dan berada di urutan berikutnya.

Seberapa Krusial Pajak Bagi Pendapatan Nasional

       Membayar pajak adalah cara untuk melindungi sumber daya kita agar tidak digunakan untuk keuntungan pribadi dengan mengorbankan kesejahteraan umum negara. Tentu saja, pendanaan pemerintah dari sumber daya alam tidak mencukupi, dan utang luar negeri, yang sebenarnya juga akan membebani generasi sekarang, juga tidak mencukupi. Oleh karena itu, pajak adalah pilihan terbaik.

       Penerimaan pajak nantinya akan dialihkan untuk belanja dan pembiayaan negara, termasuk untuk membiayai aparatur negara dan kebutuhan agar pemerintahan berjalan dengan baik dan lancar, membangun infrastruktur yang lebih baik, membantu jutaan anak Indonesia dalam memperoleh pendidikan yang berkualitas, membiayai kebutuhan pertahanan dan keamanan negara. , memberikan pelayanan kesehatan yang lebih memadai, serta subsidi (bahan bakar, listrik, pupuk, dll) agar masyarakat mampu hidup dengan nyaman.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional

1.Konsumsi dan Tabungan

Bagian dari pendapatan seseorang yang digunakan untuk membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dasar disebut konsumsi. Pendapatan masyarakat yang tidak digunakan untuk kebutuhan konsumsi ditabung. Pendapatan nasional dapat meningkat sebagai akibat dari meningkatnya konsumsi dan tabungan masyarakat.

2.Investasi

Pertumbuhan pendapatan nasional sangat dipengaruhi oleh investasi. Output negara akan meningkat dengan meningkatnya investasi domestik. Tingkat pendapatan nasional selama periode tersebut dipengaruhi oleh keadaan ini.

3.Keseluruhan Permintaan dan Penawaran

Permintaan keseluruhan (aggregate demand) adalah jumlah permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa pada tingkat harga tertentu. Sedangkan penawaran keseluruhan (aggregate supply) adalah keseluruhan penawaran barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga tertentu. Kedua hal tersebut dapat meningkatkan pendapatan nasional.

Konsep Pendapatan Nasional

1.Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN (luar negeri) -- Pendapatan Asing DN 3.

2.Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun Rumus pendapatan nasional dalam perhitungan GNP ini adalah sebagai berikut: GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN (luar negeri) -- Pendapatan Asing DN

3.Produk Nasional Neto (NNP)

Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah nilai barang yang didalamnya mengandung nilai depresiasi (penyusutan) karena harus mengganti barang modal yang sudah using atau menambah stok. Rumus pendapatan nasional dalam perhitungan NNP ini adalah sebagai berikut: NNP = GNP -- depresiasi (penyusutan).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun