Mohon tunggu...
Amel_
Amel_ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fitri amelia

Female

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Review Novel Hujan by Tere Liye

20 Juni 2021   10:16 Diperbarui: 20 Juni 2021   10:32 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karakter Lail dalam cerita kurang kuat karena hanyalah gadis cengeng yang lemah dan tidak memiliki inisiatif. Tanpa adanya Maryam, Lail tidak mungkin mencapai keberhasilan. Alangkah baiknya, sebagai tokoh utama, Lail digambarkan sebagai seorang inisiator bukan pengikut. Meskipun dalam cerita ini hasilnya bagus.

Semua aspek yang terkandung pada cerita hanya seputar ilmu pengetahuan dan teknologi saja tanpa menyinggung agama. Meskipun penulis telah menyebutkan bahwa secanggih apa pun teknologi itu tidak bisa menandingi kekuasaan dari Tuhan. Namun, sangat disayangkan tidak dijumpai aktivitas keagamaan seperti berdoa maupun beribadah. Allhasil, pembaca tidak mampu menebak agama dari masing-masing tokoh sehingga terasa ada yang janggal.

 Selain itu, masih ditemukan adanya typo. Ada juga kalimat yang menjadikan pembaca bingung. Contohnya pada halaman 120 ditulis bahwa Lail dan Maryam akan ditugaskan pada Sektor 3. Sedangkan, di halaman 135 tertulis Lail dan Maryam akan berangkat ke Sektor 4 untuk penugasan pertama. Semoga untuk kedepannya bisa diperbaiki kembali sebelum dicetak.

Saya akui tere liye pintar dalam ide dan membangun kerangka cerita yang menarik, salah satunya novel Hujan ini. Tapi lagi-lagi cerita tere liye berkutat pada masalah moralitas yang sama, kayaknya kepenulisan2 Indonesia yang lain, masih kurang berkembang masalah yang dibawa, pesannya juga itu-itu saja. Kurang dalam, apalagi yg udah biasa baca novel2 jepang atau barat, tere liye tidak ada apa-apa dalam urusan moralitas dalam novel. Well, menurut saja, novel Hujan untuk dinikmati saja bolehlah, untuk selera baca yg ringan novel ini cukup oke dan sweet, rekomendasi untuk pembaca novel yang memang mencari hiburan, tapi untuk yang mencari bacaan yang memiliki seni, kurang pas.

Tapi, kalau ditanya, sekali pun sadar sudah bosan dengan pesan yang disampaikan, tetap tidak menyurutkan niat saya untuk berhenti membaca karya penulis satu ini, karena, itung-itung pengingat untuk diri sendiri lah,

Buku Hujan karya Tere Liye menurut saya merupakan salah satu karya terbaik yang pernah Tere Liye tuliskan. Alur ceritanya termasuk ringan dan ketika dibaca mengalir begitu saja, meskipun ada beberapa plot hole yang seharusnya masih bisa di gali sih.

Ini ada hubungannya dengan judul sih tentang "hujan".

Masih dengan ciri khas Tere yang menggunakan alur maju mundur, novel ini juga demikian. Di awali dengan perempuan bernama Lail, yang berkeinginan melupakan beberapa peristiwa yang dianggapnya lebih pantas untuk dilenyapkan dari ingatan. Cerita kemudian mundur ke belakang, ketika Lail masih berusia 13 tahun, dimana suatu peristiwa terjadi dan menjadi awal kehidupannya yang baru. Termasuk pertemuannya dengan Soke Bahtera, atau nanti akrab disapa Lail dengan Esok.

Kisah hidup Lail boleh jadi memotivasi beberapa remaja di luar sana. Namun

Kronik cinta juga belum jauh-jauh dari novel Tere yang berjudul Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. Kala itu novel tersebut mampu membuat saya gemas sekaligus tidak puas. Kenyataan bahwa kedua orang saling mencintai namun tidak lekas mengakui. Hal itu mendorong salah satu pihak untuk berbuat sesuatu di luar kendali, termasuk dalam novel Hujan yang akan dilakukan Lail tentunya.

Salah satu faktor pendukung Lail untuk menghapus ingatan karena Esok yang tak kunjung memberi kepastian. Padahal kala itu kondisi bumi yang diceritakan dalam novel Hujan sudah diujung kerusakan, sedangkan kisah cinta mereka masih saja tak ada kemajuan, fiuh!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun