Mohon tunggu...
Amel_
Amel_ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fitri amelia

Female

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anindita

7 April 2021   14:14 Diperbarui: 7 April 2021   14:29 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

mahal jika dibiarkan seperti itu. Kenyataannya, hanya ikan mati yang terus mengikuti

air yang mengalir.

Anindita Sangat menyukai hujan. Ia seingkali duduk membisu menikmati jatuhnya setiap tetes sumber kehidupan itu dari atas sana. Bibirnya memang diam, tapi pikirannya sedang berkecamuk. Kadang la bijak berkata setelahnya bahwa hujan

akan memperlihatkan kepadamu hakikat kehidupan. Ada proses yang sangat panjang

disana, tugas yang diemban untuk rangkaian tujuan mulia. Ada luka yang harus

diperjuangkan disana. Luka atas pertengkaran terhadap sebuah perdebatan

alam. Mendung, guruh dan halilintar.

Anindita, Ia pemah hidup baik-bak saja dulunya. Rumah dan keluarga yang hangat

menyambutnya setiap kali pulang dari sekolahnya, teman-teman manis yang seringkali

membuat tawanya pecah, dan prestasi gemilang yarng menuai banyak pujian. Terlalu

sempurna hidupnya saat itu. Namun ternyata pemilik semesta punya jalan cerita lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun