Noor Johan Nuh                                                                                                         Â
Â
Setelah momen Yogya kembali, 29 Juni 1949, Kolonel Van Langen terpana dengan opsir muda berusia 28 tahun namun raut mukanya tampak jauh lebih muda dari usia sebenarnya. Â Penampilannya opsir muda itu lebih mencerminkan sosok anak muda berusia 22 atau 23 tahun. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Van Langen terpana karena  opsir muda itu  bersama pasukannya berhasil menduduki Yogyakarta selama enam jam.                                      Â
Opsir muda itu Letnan Kolonel Soeharto.Â
Kolonel Van Langen adalah Komandan Brigade Tiger kerajaan Belanda sedangkan Letnan Kolonel Soeharto Komandan Brigade X Tentara Nasional Indonesia (TNI). Keduanya sama-sama komandan brigade.
Usia mereka terpaut 23 tahun. Dirk Reinhard Adelbert Van Langen lahir di Magelang 17 Mei 1989 sedangkan Soeharto di Yogyakarta 8 Juni 1921.
Pada waktu Soeharto dilahirkan, Van Langen sudah menyandang pangkat letnan satu dan bertugas di batalyon keenam belas yang bermarkas di Meester Cornelis sekarang Jatinegara.
Dan pada saat Soeharto mengikuti pendidikan militer PETA di Bogor 1943, alumnus Akademi Militer Breda Mayor Van Langen sedang bertempur dengan Jerman di perang dunia kedua.
Kandidat doktor sejarah Letnan Jenderal TNI Himawan Sutanto menggambarkan bahwa agresi militer Belanda kedua adalah adu strategi militer antara Jenderal Soedirman versus Jenderal Spoor, seperti ditulis dibukunya; Yogyakarta 19 Desember 1948---Jenderal Spoor (Operatie Kraai) versus Jenderal Soedirman (Perintah Siasat no.1).
Agresi militer  Belanda ke Yogyakarta sebagai centre of grafity di mana Pemimpin Republik Indonesia berdiam pada tanggal 19 Desember 1948, gambar besarnya Operatie Kraai, akan tetapi  strategi pertempuran dijabarkan oleh Komandan Brigade Tiger Kolonel Van Langen.