Sehingga dalam hal ini sebenarnya dari segi kreativitas dan kualitas masyarakat Indonesia tidak kalah dengan luar negeri asalkan masih beriringan dengan kekuatan modal yang besar. Peran televisi dalam periklanan di Indonesia masih mencatatkan kenaikan nilai yang cukup signifikan. Selain itu banyaknya populasi masyarakat dikalangan menengah ke bawah juga menjadi salah satu faktor televisi menjadi media populer dan murah sehingga jalan bisnis baik dari pengiklan yang mampu menjangkau banyak konsumen menjadi terfasilitasi,. Belanja iklan yang sangat tinggi, memberikan keuntungan yang tinggi pula bagi pemilik media swasta.Â
Lantas bagaimana dengan kita?
Sementara kita, para penonton televisi akan tetap hanya menjadi pasar yang begitu menggiurkan. Televisi memang seakan lebih "memaksa" penonton untuk mengonsumsi program yang ada, namun hal ini menjadi kebijakan kita untuk mampu memilah mana program-program yang memberikan manfaat ataupun yang tidak bermakna.Â
Daftar Pustaka:
Khisan Thissu,Daya.2000.International Communication Continuity and Change.New York Oxford University Press In.
Dan diolah dari berbagai sumber. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H