Mohon tunggu...
Nonk Mardjono
Nonk Mardjono Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Tertarik masalah pendidikan, kesehatan, keluarga, wisata, kuliner, kebudayaan dan lain-lain. Mencoba menulis cerita fiksi, mudah-mudahan segera terwujud. Aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hikmah dari Tukang Bubur

3 November 2024   13:43 Diperbarui: 3 November 2024   14:09 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru jalan lagi dan sampe di komplek rumahku kira-kira pukul 09.30 WIB. Dengan membawa 2 panci besar berkapasitas +/-100 porsi bubur ayam, kadang kala aku nggak kebagian bubur pak Abdul. Alhamdulillah bubur ayam Tambun sudah habis - laris manis.

"Saya udah kangen jualan, bu. Lagian kasian banyak langganan nungguin saya ngider. Insyaa Allah bulan Desember mau operasi mata, alhamdulillah gratis pake BPJS".

"Pak Abdul luar biasa, euuy. Sakit aja masih kasihan mikirin langganan yang kangen bubur. Berkah yaaa, pak. Insyaa Allah operasi lancar, sehat lagi, semua penyakitnya hilang".

"Aamiin... Makasih bu. Mudah-mudahan bapak juga cepet sembuh", doa pak Abdul sambil menganggukkan kepala kepada suamiku yang duduk di kursi roda.

"Aaamiin... Aamiin... Yaa Rabbal Aalamiin... Makasih banyak, pak..."

Pak Abdul sudah jualan bubur selama 35 tahun, sekarang umurnya menginjak 54 tahun. Banyak hikmah yang kudapat dari sering ngobrol dengan pak Abdul -- tukang bubur. Tentang dedikasinya kepada pekerjaan, tentang kecintaannya kepada customer dan tentang optimismenya menghadapi semua suratan Allah.

Teringat pesan ustadzah dari kajian minggu lalu, 

"Hidup ini bukan sekadar bertahan, tetapi bagaimana kita menemukan makna dalam setiap langkah yang kita ambil".

Jakarta, 3 November 2024

-nonk-

#KMJCA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun