Mohon tunggu...
Kinanti
Kinanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Only Him knows the reason I met you. I want nothing eccept for crying although I really hate it the most

Every one is unique. No one can compare each other. We just should respect others whatever of ours.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maaf, untuk Seiris Apel Pemberiannya

7 Oktober 2020   07:02 Diperbarui: 7 Oktober 2020   08:49 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetiba muncul kekuatan. Reza berlari kencang menuju rumahnya memberi tahu sopir dan membawa mobil ke rumah yatim sebelah rumahnya, dan membawa Kinanti ke rumah sakit ternama. 

Sesampai di IGD, instalasi gawat darurat, para petugas dengan sigap segera memberi pertolongan. 

"Gimana, Dok?" tanya Dewi dan Harti serempak ingin segera mendapat jaeaban.  

Sang Dokter menggeleng pelan, "Ia telah tiada."

"Ya Allah, ...." pecah serentak tangis kedua wanita belia di aatas jasad dingin putri kecil yang mereka sayangi.

Reza. Roboh. Sedih yang bermuatan sesal menghantamnya.  Dokter sekarang sibuk mrnolong Reza. 

#selesai#

Apa susahnya, saling berkasih sayang,

Apa susahnya saling mengunjungi, 

Karena kadang untuk bisa memahami seseorang, perlu mrmahami keadaannya, agar tidak saling berburuk sangka.

Apa susahnya, saling memaafkan, bukankah setiap kita , setiap saatnya  bisa salah? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun