Abstrak
Fokus penulisan saya Peran Umat Lekebai dalam Kehidupan Menggereja. Judul ini sangat penting bagi kehidupan umat lekebai. Alasannya, karena terjadinya permasalahan yang diakibatkan oleh umat lekebai dalam kehidupan mereka. Sebab kehidupan umat lekebai mengalami keguncanagan imannya. Keguncangan iman mereka itu yang diakibatkan bahwa umat lekebai belum memahami dan mengenal kehidupan dalam menggereja, mereka masih terbawa dengan kepercayaan-kepercayaan lain seperti percaya kepada hal-hal tahkyul dan penyembahan kepada pohon-pohon besar sebagai allah mereka. Maka dari itu, dengan adanya pembaharuan kembali di dalam kehidupan umat lekebai sebagai wujud pertobatan. Sehingga umat lekebai dapat membangun kehidupan mereka dalam kehidupan menggereja seperti membangun Gereja Santa Maria imaculata lekebai sebagai tubuh Kristus. Penulis juga menggunakan metode kepustakaan yakni buku-buku sebagai sumber utama serta hasil wawancara dalam pembentukan kehidupan umat lekebai di dalam kehidupan menggereja melalui ajaran-ajaran iman Gereja Katolik yang memperbaharuhi hidup mereka sesuai dengan kehendak Allah.
Kata Kunci: Allah, Umat Lekebai, Iman, Menggereja, Pembaharuan hidup.
Pengantar
Kehidupan itu adalah sebuah ciptaan Allah. Dengan ciptaan itu, Allah memberikan kepada manusia untuk mendiaminya. Dengan mendiami itu, Allah menuntut manusia untuk terus-menerus menghargainya ciptaan-Nya sama seperti Allah mencintai manusia. Dengan tujuan yang terwujud dalam hidup manusia disuguhkan oleh kasih Allah. Kasih-Nya tanpa batas bagi kehidupan manusia. Seperti ketika Ia datang kedunia untuk menebus dosa-dosa manusia dan menyempurnakan kitab para nabi dan sampai menderita, wafat di kayu salib dan pada hari ketiga Ia dibangkitkan Bapa-Nya. Inilah bukti bahwa Allah mengasihi manusia. Dengan bukti itu Allah menutut supaya manusia jangan jauh dari diri-Nya sebab manusia itu secitra dan segambar dengan rupa-Nya. Supaya manusia dalama kehidupannya terus-menerus menyerukan nama Allah terutama dalam hari-hari hidup manusia.
Dengan perkembangan zaman ini, Gereja secara universal dalam keyakinan mengundang umat Kristiani untuk berpartisipasi dalam kehidupan menggereja. Supaya dipersatuakan dengan Allah. Sebab Allah sebagai sumber hidup manusia. Sehingga dengan dipersatuakn oleh Allah Konsili Suci menunjukan kepada umat Kristiani untuk terus-menerus memperbaharuhi hidup. Dengan perbaharuh hidup itu menjadi manusia baru seperti yang di alami oleh umat lekebai yang pada saat itu kurang menghayati iman akan Yesus Kristus. Penghayatan iman itu menjadi peran penting dalam realitas hidup manusia. Dengan begitu, umat lekebai diperteguhkan oleh ajaran iman dalam Gereja Katolik dalam kehidupan menggereja sebagai dasar dalam ajaran iman Gereja yang menunjang hidup umat lekebai dalam kepercayaan kepada Allah sebagai tujuan dasa hidup manusia.
1. Sejarah Singkat Pembentukan Gereja Santa Maria Imaculata Lekebai
Sejarah pembentukan Gereja Santa Maria Imaculata Lekebai di lakukan dalam peresmian peletakan renovasi Gereja St. Maria Immaculata Lekebai oleh Mgr. Martinus Ewaldus Sedu, Pr didampingin oleh Romo Hendrikus Meko SVD, Romo Okto Pr dan ada beberapa Romo Keuskupan Maumere (1 Januari 2020) luas bangunan 731,5 m usia Gereja saat ini 86 tahun dibangun oleh misonaris dari Belanda. Jumlah umat pada paroki Santa Maria Immaculata berjumlah 8000 orang yang tersebar di enam (6) stasi atau wilayah, setiap stasi mempunyai ketua stasi untuk mendata umat yang berada distasinya masing-masing. Romo Okto Pr. Mengajak agar umat yang berasal dari Paroki Lekebai yang merantauh agar disisikan dananya sedikit untuk membangun rumah Tuhan atau umat paroki lain yang tersentuh hatinya berpartisipasi[1]. Karena itulah, Sejarah Gereja Santa Maria Imaculata Lekebai merupakan proses perjalanannya yang panjang dalam proses pembangunan kehidupan Gereja Lekebai yang merupakan salah satu wilayah Kecamatan Mego yang berada dijalan lintas Flores. Suatu refleksi kecil ini di hari ulang tahun Paroki St. Maria Imaculata Lekebai bertepatan dengan Pasta Santa Maria Imaculata. RD. Yulius Heribertus Pastor Paroki St. Maria Immaculata Lekebai Keuskupan Maumere Flores NTT ini sedikit membagi kisahnya tentang profil Paroki dan proses pembangunan gedung Gereja yang tengah berlangsung[2]. Dalam usia yang terbilang tua ini, karya pastoral parokial tetap berjalan dengan sangat baik. Kehidupan iman umat selalu menjadi fokus perhatian. Meski demikian, tampilan gedung Gereja yang sudah tua tetap menjadi pekerjaan rumah sulit. umat paroki Lekebai bergotong royong merenovasi gedung Gereja. Proses renovasi gedung Gereja yang sedang berlangsung masih membutuhkan dan dukungan penuh kasih dari semua pihak. Padahal kalau ditelisik sejarahnya, Gereja ini sebetulnya dapat menjadi salah satu ikon pariwisata yang sangat sentral di Keuskupan Maumere.
Â
Gereja ini dibangun di tempat kelahiran tokoh publik terkenal NTT, alm. Bpk. Frans Seda. Tokoh ini sangat berjasa dalam derap langkah pembangunan kehidupan iman umat lekebai dan ia juga menjadi sosok yang sederhana, visioner, tanggap, dan peduli terhadap orang-orang kecil. Sebagai tokoh publik dan politik, ia selalu dikenang dan hidup dalam ingatan setiap anak NTT. Ia adalah penyatuan yang serasi antara visi ajaran Yesus dengan penghayatan hidup. Bung Karno pernah bilang, jangan sekali kali melupakan sejarah. Sejarah merupakan titik orentasi yang mengarahkan seluruh perjalanan hidup manusia. Dengan begitu, sejarah Gereja ini membuktikan bahwa umat Kristen harus mendalami situs sejarah adalah salah satu upaya menyelamatkan ingatan dan kenangan dari bahaya kelupaan. Dalam rangka itu, upaya renovasi Gereja yang tengah dilakukan saat ini adalah untuk membangkitkan kembali ingatan kita akan peran Kristus dan Ibunya Maria Immaculata yang telah mengandung dan melahirkan sang tokoh ujar Alm. Bpk. Frans Seda semasa masih hidup. Selama masih hidup, Alm. Bpk. Frans Seda selalu memperhatikan kondisi Gerejanya, dan sempat berpesan kepada tua adat bahwa jika suatu saat dilakukan renovasi mohon tetap memperhatikan bentuk aslinya. Pesan ini terekam dalam ingatan dan hendak diwujudkan melalui proses renovasi yang sedang berlangsung saat ini. Kepada semua orang yang memiliki hati, dengan rendah hati saya mengajak, mari ulurkan tangan kita untuk memajukan pembangunan Gereja Paroki Lekebai. Seperti yang dikatakannya satukan tekad, teguhkan iman, dan kobarkan semangat. Inilah sejarah singkat dalam pembangunan paroki Santa Maria Imaculata lekebai.
Â
2. Peran Umat Lekebai dalam Kehidupan Iman Gereja
Â
       Di dalam kehidupan umat lekebai terjadinya keguncangan iman mereka akan Allah. Maka, pada saat itu, umat lekebai kurang memahami kehidupan menggereja. Sebab mereka masih memiliki kepercayaan terhadap roh-roh halus atau bentuk-bentuk tahyul. Bagi mereka bahwa itu adalah sebuah kepercayaan yang meneguhkan hidup mereka. Namun, di sisi lain, kepercayaan yang mereka pegang dapat menghancurkan hidup mereka. Sehingga membuat mereka itu mengalami kesusahan dalam hidup yang mengakibatkan mereka jauh dari Allah sebab Allah adalah tujuan dasar kehidupan manusia. Namun, dengan melihat kehidupan itu, Bapa Frans Seda sebagai pelopor umat lekebai menggerakan seluruh hidupnya dalam membangun Gereja Santa Maria Imaculata lekebai supaya umat lekebai tahu dan mendalami dalam kehidupan iman akan Allah. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Yosef Arifin sebagai ketua lingkungan Santa Maria Imaculata lekebai bahwa umat lekebai itu harus memperbaharuhi hidupnya. Sebab kehidupan mereka masih di pengaruhi keyakinan roh-roh halus atau hal-hal takhyul dalam hidup mereka. Sebab kehidupan umat lekebai masih kurang mendalami iman itu, Maka, dengan adanya Bapak Frans seda itu sebagai pelopor hidup umat lekebai.
Â
       Beliau sangat antusias bagi pembangunan kehidupan umat lekebai apa lagi terkait dengan iman yang harus dihayati akan Yesus Kristus sebagai jaminan kehidupan keselamatan umat manusia. Seperti yang dikatakannya di hari ulang tahun Paroki St. Maria Imaculata Lekebai bertepatan dengan Pasta Santa Maria Imaculata. Di dalam refleksi RD. Yulius Heribertus dalam proses pembangunan Gereja Santa Maria Imaculata Lekebai ujarnya dalam wawancara mengenai asal-usul kehidupan umat lekebai dalam pembentukan Gereja Santa Maria Imaculata Lekebai tersebut.[3] Sehingga dengan adanya Gereja Santa Maria Imaculata lekebai umat lekebai mulai diperbaharuhi dalam kehidupannya. Perbaharuhi ini ditandati pertobatan sejati dalam hidup. Seperti pembaptisan, komuni kudus, krisma serta mendalami kehidupan rohani dalam mengimani Allah sebagai tujuan dasar hidup manusia.
Â
Perjalanan kehidupan umat lekebai sangat panjang hari ke hari dari masa ke masa sebab yang membawa umat lekebai untuk memperbaharuhi hidupnya. Sebab kehidupan umat lekebai sebagai umat Kristiani dengan adanay iman atau percaya menurut Kitab Suci perjanjian Baru terutama berkaitan percaya pada seseorang dan mengandalkan seseorang yaitu Yesus Kristus. Yesus Kristus sebagai andalan umat Kristiani dan tidak diragukan. Berarti teguh, kuat, mantap dan sebagainya. Maka, jika percaya kepada Yesus melalui iman yang dihayati sebagai peran utama dalam kehidupan umat Kristiani, maka akan menegakkan Kerajaan-Nya demi keselamatan manusia. Seperti yang dilakukan-Nya dalam mengadakan mukjizat atau orang yang ditolong karena percaya (Bdk. Mat 8:10.13;9:2.22.28;15:28). Ini menunjukan bahwa percaya akan Allah sesuatu yang nyata dalam kehidupan manusia. Sebab percaya berarti menyerahkan segalanya kepada Allah. Dan karena itu banyak orang yang percaya segalanya menjadi mungkin (Mrk. 9:23). Kepercayaan semacam itu tentu saja mengandaikan bahwa pemberitaan Yesus tepat dan benar, sehingga iman menjadi peran penting dalam hidup yang menerima sebagai yang benar yang diberitahukan suatu kabar tentang tanggapan iman yang membawa hidup sebagai tujuan dasar.[4] Maka, Konsili Suci mengarahkan perhatiannya kepada orang-orang yang menjawabi imannya akan Allah. Sehingga berdasarkan Kitab suci dan Tradisi konsili mengajarkan, bahwa Gereja yang sedang mengembara perlu untuk keselamatan. Sebab hanya satulah pengantara dan jalan keselamatan, yakni Kristus. Ia hadir di dalam tubuh-Nya yakni Gereja.[5] Artinya umat Katolik yang disuguhkan akan tanggapan imannya kepada Allah untuk menyelamatkan umat-Nya seperti yang dialami oleh umat lekebai dalam mengembangkan imannya.
Â
3. Partisipasi Umat Lekebai dalam Kehidupan Menggereja
Â
       Umat lekebai dalam kehidupan sebagai umat Kristiani yang di teguhkan oleh iman yang berdasarkan dalam ajaran-ajaran Gereja Katolik. Dalam ajaran-ajaran itu, telah ada sejak Gereja pertama atau Gereja perdana. Seperti yang dikatakan umat Gereja perdana yang mengakui bahwa iman kepada Petrus dan teman-temannya, bahwa Yesus mewariskan surga atas keselamatan abadi umat beriman.[6] Karena itulah Gereja pertama dalam kehidupan umat Kristiani disuguhkan dengan adanya perubahan dari tata cara kehidupan menggereja maupun kehidupan umat dalam membangun imannya dalam nama Yesus Kristus. Hal inilah terjadi dalam reformasi Konsili Trente yang membicarakan pembinaan iman yang baik dalam kehidupan menggereja sebagai dasar hidup manusia. Seperti para colon imam yang dibina dan dididik menjadi gembala umat.[7] Dengan partisipasi umat lekebai, maka disuguhkan dengan adanya kehidupan menggereja dalam ajaran iman Katolik. Kehidupan menggereja yang dilakukan umat lekebai yakni pertama-tama memperbaharuhi hidupnya dengan pertobatan sejati. Dengan pertobatan sejati ini membawa umat lekebai pada keselamatan. Dengan mencapai keselamatan itu umat lekebai dimotivasikan dengan kehidupan menggereja. Ada pun kehidupan mengegereja yang dilakukan umat lekebai yakni Pembaptisan sebagai anak Allah, menerima komuni kudus sebagai lambang tubuh dan darah Kristus yang menebus umat manusia dari dosa serta menerima krisma sebagai pendewasaan iman serta mengembangkan iman mereka dalam kehidupan menggereja. Dari beberapa kehidupan menggereja ini, memungkin umat lekebai tetap teguh dengan hidup yang didasarkan pada Allah. Sebab Allah sebagai dasar tujuan hidup manusia itu sendiri.
Â
Refleksi HistorisÂ
Â
Dengan mendalami kembali sejarah Gereja Santa Maria Imaculata Lekebai di dalamnya adanya peran umat lekebai dalam kehidupan menggereja, tentu hal ini dapat dikaitkan dengan refleksi historis Gereja pada masa itu yaitu:
Â
1. Sejarah Gereja
Â
Sejarah Gereja adalah kehidupan yang membuat kita bisa belajar untuk tidak mengulang kesalahan sekaligus meneguhkan semangat untuk tidak  pernah berputus asa seperti para perintis Gereja sebelumnya. Hal ini tentu, di alami oleh Gereja Santa Maria Imaculata lekebai yang mengalami proses yang panjang di dalam pembentukannya. Tentu pembentukannya itu di mulai dari peneguhan umat lekebai yang mengalami keguncangan iman mereka. Sehingga dengan adanya pembentukan Gereja itu, para perintis Gereja lekebai yaitu Alm. Bapak Frans Seda seorang pelopor kehidupan iman umat lekebai, menggerakan umat lekebai untuk berpartisipasi dalam pembangunan Gereja Santa Maria Imaculata lekebai. Supaya umat itu sadar dan tahu bahwa dengan adanya sejarah Gereja itu mereka sadar dan tahu dalam kehidupan menggereja menggereja itu seperti yang dikatakan oleh perintis Gereja Santa Maria Imaculata lekebai alm. Bapak Frans Seda satukan tekad, teguhkan iman, dan kobarkan semangat di dalam kehidupan umat lekebai.
Penutup
Peran umat lekebai dalam kehidupan menggerja merupakan suatu dasar hidup iman dalam menunju kepada hidup yang disabdakan Allah dalam ajaran-ajaran Gereja Katolik. Dengan ajaran-ajaran itu membuah hasil dalam kehidupan umat lekebai yakni meneguhkan iman mereka akan Allah. Dengan peneguhan itu, menggugah hidup mereka dalam kehidupan menggreja yang menjadi penting dalam hidup Kristiani. Maka, di dalam kehidupan umat lekebai juga adanya pembangunan Gereja Santa Maria Imaculata lekebai yang digerakkan oleh Mgr. Martinus Ewaldus Sedu, Pr didampingin oleh Romo Hendrikus Meko SVD, Romo Okto Pr dan ada beberapa Romo Keuskupan Maumere. Dengan adanya pembangunan Gereja tersebut umat lekebai dapat mengenal dan memahami Gereja itu sebagai tubuh Kristus seperti juga yang dikatakan oleh RD. Yulius Heribertus Pastor Paroki St. Maria Immaculata Lekebai dalam refleksinya tentang Bapak Frans Seda sebagai pelopor kehidupan umat lekebai untuk memperbaharuhi hidup mereka dalam menggapi iman akan Yesus Kristus. Supaya mereka dalam kehidupannya tetap mengimani Allah sebagi sumber tujuan hidup manusia.
Â
Daftar Pustaka
Â
Diktat Sejarah Gereja 2 Pastor Hatmoko, CM.
Â
Diktat Sejarah Gereja 2 Pastor Rafael, CM.
Â
Dokumen Lumen Gentium, (Diterjemahkan oleh R. Hardawiryana), Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI, 1990.
Â
Helwig, L. w. Sejarah Gereja Kristus, Yogyakarta: Kanisius, 1974.
Â
Hasil Wawancara Dari Bapak Yosef Arifin Sebagai Ketua Lingkungan Santa Maria Imaculata Lekebai.
Â
Groenen, C. Panggilan Kristen, Yogyakarta: Kanisius, 1979.
Â
Mardiatmadja, S. B. Beriman Dengan Tanggap, Yogyakarta: Kanisius, 1985.
Â
Internet
Â
https://jakartamedia.co.id/gereja-dibangun-misionaris-belanda-sudah-86-tahun-baru-peletakan-batu-untuk-direnovasih/. Diakses pada hari Kamis 2 Desember 2021. Pkl. 16.00 WIB.
https://amorpost.com/pastor-paroki-lekebai-keuskupan-maumere-berkisah-tentang-proses-pembangunan-gereja-berusia-69-tahun. Diakses pada hari Rabu 1 Desember 2021. Pkl. 16.15 WIB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H