Mohon tunggu...
NONG ICONGCP
NONG ICONGCP Mohon Tunggu... Mahasiswa - KEBAHAGIAANKU ADA DIUJUNG PENAKU

SEORANG MAHASIAWA STFT WIDYA SASANA-MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Umat Lekebai dalam Kehidupan Menggereja

17 Desember 2021   09:43 Diperbarui: 17 Desember 2021   09:52 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image caption: Hipwee.com

2. Peran Umat Lekebai dalam Kehidupan Iman Gereja

 

              Di dalam kehidupan umat lekebai terjadinya keguncangan iman mereka akan Allah. Maka, pada saat itu, umat lekebai kurang memahami kehidupan menggereja. Sebab mereka masih memiliki kepercayaan terhadap roh-roh halus atau bentuk-bentuk tahyul. Bagi mereka bahwa itu adalah sebuah kepercayaan yang meneguhkan hidup mereka. Namun, di sisi lain, kepercayaan yang mereka pegang dapat menghancurkan hidup mereka. Sehingga membuat mereka itu mengalami kesusahan dalam hidup yang mengakibatkan mereka jauh dari Allah sebab Allah adalah tujuan dasar kehidupan manusia. Namun, dengan melihat kehidupan itu, Bapa Frans Seda sebagai pelopor umat lekebai menggerakan seluruh hidupnya dalam membangun Gereja Santa Maria Imaculata lekebai supaya umat lekebai tahu dan mendalami dalam kehidupan iman akan Allah. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Yosef Arifin sebagai ketua lingkungan Santa Maria Imaculata lekebai bahwa umat lekebai itu harus memperbaharuhi hidupnya. Sebab kehidupan mereka masih di pengaruhi keyakinan roh-roh halus atau hal-hal takhyul dalam hidup mereka. Sebab kehidupan umat lekebai masih kurang mendalami iman itu, Maka, dengan adanya Bapak Frans seda itu sebagai pelopor hidup umat lekebai.

 

              Beliau sangat antusias bagi pembangunan kehidupan umat lekebai apa lagi terkait dengan iman yang harus dihayati akan Yesus Kristus sebagai jaminan kehidupan keselamatan umat manusia. Seperti yang dikatakannya di hari ulang tahun Paroki St. Maria Imaculata Lekebai bertepatan dengan Pasta Santa Maria Imaculata. Di dalam refleksi RD. Yulius Heribertus dalam proses pembangunan Gereja Santa Maria Imaculata Lekebai ujarnya dalam wawancara mengenai asal-usul kehidupan umat lekebai dalam pembentukan Gereja Santa Maria Imaculata Lekebai tersebut.[3] Sehingga dengan adanya Gereja Santa Maria Imaculata lekebai umat lekebai mulai diperbaharuhi dalam kehidupannya. Perbaharuhi ini ditandati pertobatan sejati dalam hidup. Seperti pembaptisan, komuni kudus, krisma serta mendalami kehidupan rohani dalam mengimani Allah sebagai tujuan dasar hidup manusia.

 

Perjalanan kehidupan umat lekebai sangat panjang hari ke hari dari masa ke masa sebab yang membawa umat lekebai untuk memperbaharuhi hidupnya. Sebab kehidupan umat lekebai sebagai umat Kristiani dengan adanay iman atau percaya menurut Kitab Suci perjanjian Baru terutama berkaitan percaya pada seseorang dan mengandalkan seseorang yaitu Yesus Kristus. Yesus Kristus sebagai andalan umat Kristiani dan tidak diragukan. Berarti teguh, kuat, mantap dan sebagainya. Maka, jika percaya kepada Yesus melalui iman yang dihayati sebagai peran utama dalam kehidupan umat Kristiani, maka akan menegakkan Kerajaan-Nya demi keselamatan manusia. Seperti yang dilakukan-Nya dalam mengadakan mukjizat atau orang yang ditolong karena percaya (Bdk. Mat 8:10.13;9:2.22.28;15:28). Ini menunjukan bahwa percaya akan Allah sesuatu yang nyata dalam kehidupan manusia. Sebab percaya berarti menyerahkan segalanya kepada Allah. Dan karena itu banyak orang yang percaya segalanya menjadi mungkin (Mrk. 9:23). Kepercayaan semacam itu tentu saja mengandaikan bahwa pemberitaan Yesus tepat dan benar, sehingga iman menjadi peran penting dalam hidup yang menerima sebagai yang benar yang diberitahukan suatu kabar tentang tanggapan iman yang membawa hidup sebagai tujuan dasar.[4] Maka, Konsili Suci mengarahkan perhatiannya kepada orang-orang yang menjawabi imannya akan Allah. Sehingga berdasarkan Kitab suci dan Tradisi konsili mengajarkan, bahwa Gereja yang sedang mengembara perlu untuk keselamatan. Sebab hanya satulah pengantara dan jalan keselamatan, yakni Kristus. Ia hadir di dalam tubuh-Nya yakni Gereja.[5] Artinya umat Katolik yang disuguhkan akan tanggapan imannya kepada Allah untuk menyelamatkan umat-Nya seperti yang dialami oleh umat lekebai dalam mengembangkan imannya.

 

3. Partisipasi Umat Lekebai dalam Kehidupan Menggereja

 

              Umat lekebai dalam kehidupan sebagai umat Kristiani yang di teguhkan oleh iman yang berdasarkan dalam ajaran-ajaran Gereja Katolik. Dalam ajaran-ajaran itu, telah ada sejak Gereja pertama atau Gereja perdana. Seperti yang dikatakan umat Gereja perdana yang mengakui bahwa iman kepada Petrus dan teman-temannya, bahwa Yesus mewariskan surga atas keselamatan abadi umat beriman.[6] Karena itulah Gereja pertama dalam kehidupan umat Kristiani disuguhkan dengan adanya perubahan dari tata cara kehidupan menggereja maupun kehidupan umat dalam membangun imannya dalam nama Yesus Kristus. Hal inilah terjadi dalam reformasi Konsili Trente yang membicarakan pembinaan iman yang baik dalam kehidupan menggereja sebagai dasar hidup manusia. Seperti para colon imam yang dibina dan dididik menjadi gembala umat.[7] Dengan partisipasi umat lekebai, maka disuguhkan dengan adanya kehidupan menggereja dalam ajaran iman Katolik. Kehidupan menggereja yang dilakukan umat lekebai yakni pertama-tama memperbaharuhi hidupnya dengan pertobatan sejati. Dengan pertobatan sejati ini membawa umat lekebai pada keselamatan. Dengan mencapai keselamatan itu umat lekebai dimotivasikan dengan kehidupan menggereja. Ada pun kehidupan mengegereja yang dilakukan umat lekebai yakni Pembaptisan sebagai anak Allah, menerima komuni kudus sebagai lambang tubuh dan darah Kristus yang menebus umat manusia dari dosa serta menerima krisma sebagai pendewasaan iman serta mengembangkan iman mereka dalam kehidupan menggereja. Dari beberapa kehidupan menggereja ini, memungkin umat lekebai tetap teguh dengan hidup yang didasarkan pada Allah. Sebab Allah sebagai dasar tujuan hidup manusia itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun