Dia pandai beradaptasi, layaknya seekor bunglon, mengerti kondisi jiwaku, memahami hiruk pikuk masa kelamku, dialah Enu
Dari sekali tatapan lembutnya, dari rangkaian senyuman manisnya yang jatuh, bersama lentik bola matanya, itu semua menyentuh hatiku
Dengan kesadaran tanpa kesabaran, aku mendambakannya, aku sungguh menginginkan dirinya, menjadi pendamping cerita baru hidupku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!