Mohon tunggu...
Noncik Langgur
Noncik Langgur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Membaca dan Menulis. Menulis dan membaca

Apa Yang Engkau Tidak Tahu Tahulah Engkau Bahwa Engkau Tidak Tahu. Wae Keram.Id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cerewet Seorang Mama Itu Bagian dari Kasih Sayang yang Tak Pernah Pudar

17 Desember 2021   17:46 Diperbarui: 18 Desember 2021   23:31 1224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto wallpapercave.com

Tentang kasih sayang seorang Mama itu sungguh luar, dari pada kata biasa. Mama engkaulah pantulan cahaya Tuhan, kenapa? Iya karena di setiap cahaya titipan Nya terdapat kesempurnaan ciptaan. 

Kelembutan mu memiliki daya cipta, baik itu kasih sayang, perhatian, dan cinta yang begitu luar biasa. Mama itu perempuan paling hebat yang saya kenal, dari sebagian besar hasil ciptaan karena dirimu. 

Tuhan sungguh luar biasa, dia menitipkan amarah beni alam sayang, sehingga surga diletakkan di telapak kakimu. Tanpa lelah mama melayani kami, dengan segenap rasa bangga di hati dan terbesit sejenak memikirkan lelah mu. 

Dari mama yang rela menukarkan semua hal demi anak nya, dari cinta yang tidak pernah menuntut balasan, dari kasi yang tidak pernah ada kata henti, dari perjuangan yang tidak pernah ada batas, dari ketulusan yang tidak pernah ada duanya, dari ujung timur sampai ujung barat kasih seorang mama tidak akan pernah ada akhirnya. 

Mama engkaulah malaikatku, Penyembuh luka dalam kepedihan dan penghapus dahaga akan kasih sayang, mama sampai kapanpun itu. Aku akan tetap mencintaimu.

Mama di setiap permohonan dalam doa yang saya panjangkan di setiap waktu, dipenuhi syair-syair syukur, saya panjatkan kepada Tuhan. Karena aku memiliki mama yang sangat baik dan penuh dengan perhatian akan anaknya, selalu mengerti apa kemauan anaknya. 

Aku selalu berharap agar mama tetap sehat selalu, dan selalu berkerja supaya rumah tangga tetap nyaman dan tenteram. saya percaya bahwa saya bisa melunasi kebaikanmu nanti. Tapi saya tidak tahu, kapan.

Ya, intinya aku tetap berusaha supaya keinginanku tercapai, dan bisa membuat membuat mama bangga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun