Mohon tunggu...
Noncik Langgur
Noncik Langgur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Membaca dan Menulis. Menulis dan membaca

Apa Yang Engkau Tidak Tahu Tahulah Engkau Bahwa Engkau Tidak Tahu. Wae Keram.Id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cerewet Seorang Mama Itu Bagian dari Kasih Sayang yang Tak Pernah Pudar

17 Desember 2021   17:46 Diperbarui: 18 Desember 2021   23:31 1224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenal kata mama (Ibu). Mama sapaan yang sering saya gunakan ketika aku di rumah, bahkan saat jauh dari rumah, kata itu (mama) kata yang lazim saya gunakan dalam memanggil, sapa.

Salah saru cerewetnya Mama, saya tidak bisa lupa. Pada saat saya di pukul oleh teman. waktu itu saya masi duduk di SD kelas 3, kalau tidak salah.

Awalnya saya dengan teman-teman pergi di hutan mencari kayu bakar, iya sekalian pergi bermain, rekreasi, dan tempat semua kenakalan dan rasa ingin tahu tetang apa yang ada di film, itu semua dipraktekkan di situ. 

Karena zaman saya dulu, zaman yang belum ada teknologi, listrik PLN dan kompor. Iya mungkin ada kompor tapi hanya orang-orang tertentu saja yang mempunyai. 

Jadi wajar kalau pekerjaan kami itu setelah pulang sekolah itu pergi mencari kayu, dan pekerjaan itu sala satu pekerjaan yang paling semangat sekali. Kita perginya banyak orang jadi rame, pulangnya juga rame jadi tidak bosan.

Beda dengan zaman sekarang, semua orang. Anak-anak maupun orang tua sibuk dengan memegang handphone. Main game, main Facebook, main Instagram dan semua jenis media sosial, iya wajar si kalau mis komunitas. Dan untuk gotong royong itu tidak waktu. Ataupun mungkin ada tapi tidak banyak.

Kita lanjut pada cerita saya. 

Pada saat itu teman-teman seusia lah dan ada juga kakak-kakak. terus di perjalanan sambil menikmati keindahan hutan dengan suasana yang sejuk dan udah segar. Di iringi dengan lagu So Lina. lagu ini, lagu paling populer pada zaman itu.

Lagu yang berjudul So Lina adalah salah satu lagu Manggarai ciptaan Om Kun Sadung yang populer. Menyanyi lagu itu dengan ekspresi yang bervariasi, suara keras sehingga nada suaranya tidak seimbang. Diiringi dengan kicauan burung lalu menghayati lagunya yang penuh makna.

Sampai di hutan kami mulai berpencar mencari kayu kering, tidak sampai satu jam kami berkumpul lagi, untuk mengumpulkan semua kayu-kayu terus buat rapi lalu di ikat. Setelah itu duduk sambil bercerita dan tertawa.

Akan tetapi seorang yang lebih Tua "kakak" Pasti mereka selalu saja ada akal, agar membuat adik mereka berkelahi dan saat itu saya yang jadi korban nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun