2. Responsiveness, yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat. Dimensi ini menenkankan pada perhatian dan ketepatan ketika berurusan dengan permintaan, pertanyaan, dan keluhan pelanggan.
3. Assurance, yaitu pengetahuan, Sopan santun, dan kkemampuan karyawan untuk menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan. Dimensi ini mungkin akan sangat penting pada jasa layanan yang memerlukan tingkat kepercayaan cukup tinggi.
4. Reliability, yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa yang dijadikan dengan handal dan akurat. Secara luas, keandalan berarti bahwa perusahaan memberikan janji-janjinya tentang penyediaan, penyelesaian masalah, dan harga.
5. Emphaty, yaitu kepedulian dan perhatian secara pribadi yang diberikan kepada pelanggan. Dimensi emphaty adalah menunjukkan kepada pelanggan melalui layanan yang diberikan bahwa pelanggan itu istimewa, dan kebutuhan mereka dapat dimengerti dan dipenuhi.
Pengertian Fasilitas
      Fasilitas merujuk pada sarana yang diberikan oleh produsen kepada konsumen untuk memberikan kemudahan dan kelancaran. Menurut Oka A. Youti (1997:12), fasilitas mencakup segala bentuk barang dan layanan yang menyertai pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, termasuk perusahaan jasa, perdagangan, dan industri. Ini bisa berupa sarana dan prasarana yang tersedia di lingkungan atau kantor perusahaan, yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan konsumen.
      Fasilitas merupakan faktor penting dalam operasional suatu produk, karena tanpa fasilitas yang memadai seperti mesin produksi, alat kantor, dan tenaga kerja, suatu perusahaan mungkin hanya akan menjadi nama belaka. Oleh karena itu, perusahaan sering kali menginvestasikan modal besar untuk memperoleh peralatan atau mesin-mesin canggih agar dapat berproduksi secara optimal. Dalam konteks perbankan, fasilitas yang diberikan oleh bank pun semakin beragam untuk memberikan kemudahan bertransaksi kepada nasabah.
      Oka A. Uti (1997:12) mengartikan fasilitas sebagai segala bentuk barang dan layanan yang bersifat tambahan terhadap pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan, termasuk perusahaan jasa, perdagangan, atau industri. Fasilitas juga dapat dianggap sebagai perlengkapan dan prasarana yang tersedia di sekitar perusahaan atau di kantor-kantornya, dengan tujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi.
      Peralatan merupakan elemen pendukung utama dalam kegiatan produksi. Tanpa peralatan seperti mesin produksi, perlengkapan kantor, dan karyawan, suatu perusahaan mungkin tidak akan memiliki makna yang signifikan. Mengingat pentingnya aspek ini, perusahaan cenderung mengalokasikan modal besar untuk membeli peralatan yang mahal dan mesin canggih, asalkan produksi dapat berjalan dengan optimal. Menurut Soesanto & Apriani (2014), ada empat indikator utama dalam fasilitas, termasuk area tunggu, akses internet gratis, perlengkapan dan peralatan, serta fasilitas pendukung lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H