Mohon tunggu...
Nona Merjuna Sianipar
Nona Merjuna Sianipar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Nona Merjuna Sianipar mahasiwa IAKN Tarutung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepemimpinan Otokratis Guru di Kelas

15 Desember 2022   12:51 Diperbarui: 15 Desember 2022   13:03 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KEPEMIMPINAN OTOKRATIS GURU DI KELAS

Nona Merjuna Sianipar ( 200101107 )

Helena Turnip, M.Pd  ( Dosen Mata Kuliah )

Prodi Pendidikan Agama Kristen Institut Agama Kristen Negeri ( IAKN ) Tarutung

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia memliki posisi dan fungsi yang sangat penting dalam suatu organisasi yang menginginkan perkembangan. Guru merupakan salah satu dari alat yang digunakan dalam sekolah untuk melaksanakan tujuan sekolah. Pentingnya guru yang didukung oleh peranan sang pemimpin, dimana harus mengamati dan memahami keadaan dalam kelas. 

Gaya kepemimpinan guru dalam kelas memegang peran penting dalam tercapainya tujuan sekolah. Kualitas pemimpin menentukan keberhasilan organisasinya, sebab pemimpin yang sukses itu mampu mengelola organisasi, bisa mempengaruhi secara konstruktif orang lain, dan menunjukan jalan serta perilaku benar yang harus dikerjakan bersama-sama (melakukan kerjasama), dan bahkan kepemimpinan sangat mempengaruhi semangat dan kerja kelompok.

PEMBAHASAN

Pengertian Kepemimpinan

Menurut Hersey dan Blanchard dalam buku Leaders and Leadership, "seorang pemimpin adalah seseorang yang mempengaruhi orang atau kelompok lain untuk mencapai efisiensi maksimum yang konsisten dengan tujuan organisasi", sedangkan menurut Mulyad dan Widi Winarson (2020), kepemimpinan pada umumnya adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau mengarahkan pihak tertentu untuk mencapai tujuannya. Secara harfiah, pimpin berarti kepemimpinan. Memimpin berarti mengarahkan atau mengarahkan. Pemimpin adalah orang yang memimpin atau seseorang yang menjalankan wewenang dan mengarahkan bawahannya untuk melakukan pekerjaannya guna  mencapai tujuan tertentu  organisasi.

Beberapa definisi Kepemimpinan menurut para ahli yaitu :

a) Menurut Stoner, (1996 : 161) mengatakan : bahwa kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok.

b) Menurut Wahjosumidjo (1999: 79) mengatakan : seorang pemimpin memiliki kecerdasan, pertanggung jawaban, sehat dan memiliki sifat sifat antara lain Dewasa, keleluasaan hubungan sosial, motivasi diri dan dorongan prestasi serta sikap hubungan kerja kemanusiaan. Sebaliknya dalam realitas sosial modern, juga dikenal pemimpin karismatik, terutama dalam lingkungan sosial dan politik.

c) Menurut Tead;Terry;Hoyt didalam Kartono,2003. Mengatakan : Definisi kepemimpinan menurutnya adalah sebuah kegiatan ataupun sebuah seni untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama yang didasarkan kepada kemampuan yang dimiliki oleh orang itu guna membimbing orang lain didalam usaha mencapai berbagai tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok.

Kepemimpinan Otokratis

Kepemimpinan otokratis (autocratic leadership) merupakan gaya kepemimpinan di mana pengambilan keputusan berfokus pada pemimpin. Pemimpin lebih sering membuat keputusan dan menyelesaikan masalah sendiri tanpa atau dengan sedikit masukan dari yang lain. Gaya kepemimpinan ini melibatkan kontrol mutlak dan otoriter terhadap bawahan. Juga dikenal sebagai kepemimpinan yang berwibawa.

Dalam kepemimpinan otokratis pemimpin bertindak sebagai diktaktor terhadap anggota-anggota kelompoknya. Kekuasaaan pemimpin yang otokratis hanya dibatasi oleh undang-undang. Pemimpin yang otokratis tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Supervise bagi pemimpin yang otokratis hanyalah berarti mengontrol, apakah segala perintah yang diberikan ditaati atau dijalankan dengan baik oleh anggota-anggotanya.

Karakteristik Kepemimpinan Otokratis

Pertama, kekuasaan berada di tangan satu orang (pemimpin). Pemimpin membuat hampir semua keputusan,  termasuk keputusan tentang tujuan, tugas, proyek, dan proses kerja. Mereka mendikte semua metode dan proses kerja kepada bawahan dan tidak menyerahkan keputusan kepada bawahan.

Kedua, pekerjaan biasanya terstruktur dengan baik dan kaku. Kontrol absolut menghalangi kemampuan mereka untuk berkreasi.

Ketiga, pemimpin melakukan kontrol otoriter dan mengawasi bawahan mereka dengan ketat. Untuk mengelola organisasi, mereka membuat aturan, prosedur dan kebijakan ketat yang harus dipatuhi bawahan. Mereka kemudian menyampaikannya ke bawahan untuk dipahami dan diterapkan tanpa pertanyaan.

Keempat, pemimpin menganggap kepentingan bawahan kurang penting dibandingkan organisasi. Sehingga, mereka kurang memberikan perhatian pada kepentingan bawahan. Karena alasan ini, pemberdayaan di lingkungan otokratis adalah rendah.

Kelima, pemimpin memberikan tuntutan tinggi pada bawahan mereka. Mereka meminta bawahan untuk mengikuti keputusan mereka.

Kepemimpinan Otokratis Guru dalam Kelas

Guru dalam model kepemimpinan otokratis ini  menghimpun  seperangkat perilaku  atau  gaya kepemimpinan yang bersifat menitikberatkan pada pemimpin (sentralistik) sebagai satu-satunya penentu,  penguasa  dan  pengendali  anggota  organisasi  dan  kegiatannya  dalam  usaha mencapai  tujuan  organisasi. Guru tidak  menerima dan  tidak mengizinkan siswa berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan tidak mentolerin penyimpangan. Guru yang otokratik  merasa telah memiliki hak istimewa dan harus mendapatkan prioritas atas siswa dan harus diistimewakan oleh siswanya.  Model kepemimpinan otomatis adalah pemimpin yang egois.  Egois terdiri atas memutar balikkan  fakta yang sebenarnya sesuai dengan apa  yang secara keseluruhan dan subjektif di interpretasikan sebagai kenyataan. Dengan keegoisan nya pemimpin otokratik melihat peranannya sebagai sumber dari semua kehidupan di kelas. Guru  yang otokratis adalah guru yang:  

a.  Menganggap bahwa siswa sebagai milik pribadi;

b.  Memprioritaskan tujuan pribadi dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai;

c.  Menganggap bahwa siswa sebagai suatu alat untuk kepenting pribadi

d. Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat dari siswa;

e.  Terlalu tergantung dengan kekuasanaan formilnya (guru sebagai sumber ilmu);

f.  Dalam tindakan ketika melaksanan tugas sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum siswa sesuka hati.

Guru yang otokratik cenderung menganut nilai yang ber-kekaisaran pada pembenaran  segala  cara  maupun  keputusannya  untuk  menguntungkan  pihak-pihak tertentu guna mencapai tujuan pribadi di atas tujuan kelompok. Seorang pemimpin  ini  akan  lebih  menonjolkan  keakuannya  dalam mengambil  keputusan,  dan selalu mengabaikan peranan bawahan/siswa dalam proses pengambilan keputusan, serta enggan menerima saran, kritik maupun pandangan dari siswanya.

KESIMPULAN

Kepemimpinan otokratis memang memiliki image yang buruk dalam tipe-tipe kepemimpinan akan tetapi tipe kepemimpinan otokratis berguna bagi guru dalam ruangan kelas. Karena kepemimpinan ini sangat berguna ketika para siswa dalam kelas belum berpengalaman atau belum terampil dalam mata pelajaran yang diajari oleh guru. Guru mata pelajaran tersebutlah yang memiliki hak dalam mengajari siswa tersebut. Guru yang mengarahkan dan mengajarkan siswa sesuai dengan pemikiran guru tersebut. kepemimpinan otokratis pada guru di dalam kelas sangat berguna dikarenakan tipe kepemimpinan ini adalah tipe kepemimpinan yang paling tegas sehingga mampu mengontrol siswa dalam kelas lebih teratur lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun