Mohon tunggu...
Nona Merjuna Sianipar
Nona Merjuna Sianipar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Nona Merjuna Sianipar mahasiwa IAKN Tarutung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepemimpinan Otokratis Guru di Kelas

15 Desember 2022   12:51 Diperbarui: 15 Desember 2022   13:03 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kelima, pemimpin memberikan tuntutan tinggi pada bawahan mereka. Mereka meminta bawahan untuk mengikuti keputusan mereka.

Kepemimpinan Otokratis Guru dalam Kelas

Guru dalam model kepemimpinan otokratis ini  menghimpun  seperangkat perilaku  atau  gaya kepemimpinan yang bersifat menitikberatkan pada pemimpin (sentralistik) sebagai satu-satunya penentu,  penguasa  dan  pengendali  anggota  organisasi  dan  kegiatannya  dalam  usaha mencapai  tujuan  organisasi. Guru tidak  menerima dan  tidak mengizinkan siswa berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan tidak mentolerin penyimpangan. Guru yang otokratik  merasa telah memiliki hak istimewa dan harus mendapatkan prioritas atas siswa dan harus diistimewakan oleh siswanya.  Model kepemimpinan otomatis adalah pemimpin yang egois.  Egois terdiri atas memutar balikkan  fakta yang sebenarnya sesuai dengan apa  yang secara keseluruhan dan subjektif di interpretasikan sebagai kenyataan. Dengan keegoisan nya pemimpin otokratik melihat peranannya sebagai sumber dari semua kehidupan di kelas. Guru  yang otokratis adalah guru yang:  

a.  Menganggap bahwa siswa sebagai milik pribadi;

b.  Memprioritaskan tujuan pribadi dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai;

c.  Menganggap bahwa siswa sebagai suatu alat untuk kepenting pribadi

d. Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat dari siswa;

e.  Terlalu tergantung dengan kekuasanaan formilnya (guru sebagai sumber ilmu);

f.  Dalam tindakan ketika melaksanan tugas sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum siswa sesuka hati.

Guru yang otokratik cenderung menganut nilai yang ber-kekaisaran pada pembenaran  segala  cara  maupun  keputusannya  untuk  menguntungkan  pihak-pihak tertentu guna mencapai tujuan pribadi di atas tujuan kelompok. Seorang pemimpin  ini  akan  lebih  menonjolkan  keakuannya  dalam mengambil  keputusan,  dan selalu mengabaikan peranan bawahan/siswa dalam proses pengambilan keputusan, serta enggan menerima saran, kritik maupun pandangan dari siswanya.

KESIMPULAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun