Mohon tunggu...
Harirotul Fikri
Harirotul Fikri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Psikologi UIN Malang '10| Pengagum sastra | Nyaman berada di kereta, senja dan padang ilalang | Bermimpi jadi penulis dan pebisnis | Penah ingin lanjut S2. Pernah!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Perjalanan

26 Januari 2016   11:15 Diperbarui: 26 Januari 2016   11:48 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Adalah sebuah janji

Yang memaksa kami untuk sakit berkali-kali

 

Adalah sebuah luka

Yang menuntun kami ke ranah senyum merona

 

Adalah sebuah doa

Yang membuat kami melompat dan mengejarnya

 

Ini bukan perjalanan berat,

Meskipun kaki-kaki kami mulai sekarat.

Jalanan ini mulus,

Pun hati kami yang selalu kami jaga agar tetap tulus.

 

Lalu kami berhenti

Saat kaki kami mulai disiksa oleh rasa yang memaksa

Lajur perih adalah suatu sketsa

Yang memaksa kami untuk kembali memulainya

 

Kami tertatih dengan tetap memegang janji

Rasa perih pada setiap langkah selalu kami ingkari

Lelah dan letih juga telah sekian lama terpendam rapi

Duhai, demi sebuah janji

Apa yang perlu kami tepis lagi?

 

@fikritaniaa

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun