Pagi yang indah di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten. Saat itu, penerbangan terjadual pukul 06.00 WIB, dan semua sudah boarding lebih kurang satu jam sebelumnya.
Tidak berhenti-berhenti pandangan mata melihat ke banyak pesawat yang parkir di hanggar. Sembari ada pertanyaan bergelayut di fikiran bahwa semua kendaraan ini akan terbang tinggi mengangkasa membawa banyak penumpang didalamnya.
Saya masih meyakini, lembaga pendidikan persis layaknya pesawat dengan segala keunggulan didalamnya. Ia mampu menjelajah lintas negara, memiliki daya angkut yang banyak dan sistem manajerial yang tertata sangat rapih dengan tata kelola zero mistakes.
Setelah masuk diruang kabin, hehehehe... Saya mode 'pesawat' kan mobile phone untuk kemudian bisa dipakai mendokumentasikan proses take off dari start ngegas hingga terbang.
Ternyata, dari rekaman yang ada, diketahui bahwa hanya butuh kurang dari 60 detik sebuah pesawat mengangkasa.
Seperti itulah gambaran yang akan dihadapi oleh semua lembaga pendidikan yang memiliki tekad terbang sangat tinggi menjangkau tempat yang lebih jauh dengan daya dorong berlebih.
Ada dua hal utama yang wajib diperhatikan yang menjadi faktor penentu suksesnya sebuah penerbangan, pertama Jam Terbang Pilot, dan yang kedua Koordinasi antar team didalamnya.
Jam Terbang Pilot.
Banyak data kompleks yang butuh difahami untuk menerbangkan sebuah pesawat besar, mulai dari memastikan semua mesin dalam keadaan prima, mengetahui arah angin, dan lainnya yang semuanya bisa dimonitor di dashboard kokpit pesawat.
Orang biasa sangat sulit untuk mampu membaca data-data diatas. Hanya yang terlatih saja yang bisa melakukannya. Siapakah pilot di sekolah? Pasti Kepala sekolah.
Seperti halnya di kokpit, banyak data juga yang perlu dibaca dalam mengorganisasikan sebuah lembaga pendidikan. Memahami kapasitas masing-masing tenaga SDM, menempatkan mereka di tempat yang tepat. Mengelola dinamika yang menyertai selama menjalankan operasional proses belajar mengajar, serta memastikannya on the track.
Makin tinggi jam terbangnya seorang pimpinan ditambah kemauannya untuk terus belajar menjadi prasyarat utama sukses atau tidaknya sebuah organisasi pendidikan.
Koordinasi Antar Team.
Ini tak kalah penting. Sehebat apapun pilot, akan jadi tak bermakna tanpa didukung team tangguh yang koordinatif. Saya melihat ada proses komunikasi yang tak terputus di kabin pilot untuk mengkoordinasikan semua data dan menggerakkan pesawat.
Harusnya begitu juga yang terjadi di sebuah sekolah. Pola koordinasi yang rutin dan berjenjang akan membantu lembaga pendidikan meraih visi terbaiknya.
Membantu memberikan informasi ada di koordinat mana pesawat sekolah ini, dan seberapa jauh jaraknya dengan tujuan yang hendak dicapai.
Bagaimana kabar di tempat ibu Bapak? Sudah seberapa banyak capaian prestasi yang telah diraih? Butuh teman ngobrol strategi pengembangan sekolah atau Madrasah?Â
Ngobrolin yuk di wa.me/6285236662268 ketemu dengan Mas Rofi', CEO SmartGen Indonesia, Praktisi School Branding Strategy dan SISTEMASI Sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H