Mohon tunggu...
Nol Deforestasi
Nol Deforestasi Mohon Tunggu... Petani - profil
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nusantara Hijau

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jika Jokowi 2 Periode: Impor Pangan Jalan Terus atau Stop?

18 April 2019   15:53 Diperbarui: 18 April 2019   16:12 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bahan pangan. agroindonesia.co.id

Aktual/Ilst.Nelson
Aktual/Ilst.Nelson
Meski demikian, ada beberapa hal menarik yang cukup menyita perhatian publik belakangan ini. Beberapa waktu lalu Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan impor beras belum perlu dilakukan hingga Juli 2019. Sebabnya, saat ini Bulog masih memiliki stok beras sebanyak 2,1 juta ton.

Meski 1,7 juta ton dari yang tersimpan adalah beras impor. Ia menyebut jumlah stok ini merupakan jumlah terbesar selama 10 tahun terakhir.

Sementara itu, yang sedang hangat-hangatnya dalam dua bulan terakhir, adalah wacana impor bawang putih asal China sebanyak 100 ribu ton.

Dua kementerian terkait, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, kompak menolak wacana penunjukkan pelaksanaan impor bawang putih kepada Perum Bulog, yang telah diputuskan dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) di kantor Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi. Disamping stok yang dinilai masih cukup, keduanya ingin melindungi dan mendorong petani lokal untuk berproduksi.

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menyambut keputusan Menteri Perdagangan Enggartiastio Lukita yang menolak memberikan izin impor 100 ribu ton bawang putih kepada Perum Bulog. Hal tersebut dinilai sebagai wujud keberpihakan pemerintah kepada petani demi memajukan produksi dalam negeri.

Belum lagi komitmen Kementan untuk mewujudkan target swasembada bawang putih pada 2021. Tentu saja hal tersebut menjadi angin segar di tengah fakta bahwa porsi impor bawang putih berbanding produksi dalam negeri sangat timpang. Pada tahun 1998 persentase impor bawang putih hanya 10%-20%, sementara pada 2014 melonjak menjadi 96%.

Ekspor Pertanian Naik

dok. Kementerian Pertanian
dok. Kementerian Pertanian
Bisa jadi perubahan arah kebijakan pemerintahan Jokowi dari yang tadinya serba impor, menjadi dorong ekspor, mulai terlihat. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, Pendapatan Domestik Bruto (PDB) pertanian Indonesia meningkat tajam dan menempati posisi lima di dunia, naik dari Rp994 triliun menjadi Rp1.462 triliun dan hampir merata di seluruh sektor.

Ekspor dalam bidang pertanian pun dikatakan turut mengalami peningkatan kurang lebih 9-10 juta ton, dimulai dari tahun 2013 sampai 2018. Ekspor Indonesia di tahun 2013 mencapai 33 juta ton, sedangkan di tahun 2018 itu mencapai 42 juta ton. Dengan demikian ada kurang lebih 9-10 juta ton peningkatan.

Jika dulu Indonesia rutin impor jagung, bawang merah, cabai, telur, daging ayam dan lainnya, kini Indonesia diklaim telah mampu membalikkan posisi menjadi eksportir jagung, bawang merah, telur unggas, ayam, domba dan produk pertanian lainnya.

Acuan:
Jor-Joran Buka Izin Impor Beras, Mengamankan Jokowi di 2019
Tolak izin impor bawang putih, pemerintah dapat apresiasi petani
Buwas Pastikan Tidak Ada Impor Beras Hingga Juni 2019 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun