Mohon tunggu...
Nol Deforestasi
Nol Deforestasi Mohon Tunggu... Petani - profil
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nusantara Hijau

Selanjutnya

Tutup

Money

Impor Bawang China Oleh Bulog, Tak Sehat

9 April 2019   11:06 Diperbarui: 9 April 2019   11:26 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia mempertanyakan keputusan pemerintah menugaskan Bulog untuk melakukan impor. Pasalnya jika memang penugasan maka seharusnya dibiayai oleh APBN karena memang bertujuan sebagai "buffer stock" alias stok ekstra. Namun ini tidak dapat terjadi mengingat status Bulog sebagai BUMN.

Dikhawatirkan penugasan impor kepada Bulog nantinya akan mengarah kepada komersialisasi. "Nanti ujung-ujungnya Bulog kasih penugasannya ke importir lain. Sama seperti kasus penugasan daging. Ujung-ujungnya bukan Bulog yang ngimpor," ujarnya.

dok. Tribunnews Pekanbaru
dok. Tribunnews Pekanbaru
Sementara itu, kalangan pengusaha menilai pada dasarnya impor bawang putih tidaklah bermasalah apabila tidak melanggar persaingan usaha. Yang menjadi masalah saat ini adalah adanya indikasi kebijakan yang melanggar persaingan usaha tersebut dengan perlakuan berbeda terkait impor komoditas ini kepada Bulog.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengingatkan, penugasan kepada Bulog jangan sampai membuat monopoli terhadap impor komoditas ini terjadi. Swasta juga mesti mendapat kesempatan yang serupa dan adil.

Untuk menghentikan penunjukan tersebut, lanjutnya, adalah Kementerian Perdagangan yang dipandang sebagai lembaga yang memiliki wewenang untuk memutuskan.

Acuan:

KPPU: penunjukkan impor oleh Bulog diskriminatif

DPR: penugasan impor bawang ke Bulog tak mendesak

Impor bawang putih Bulog timbulkan moral Hazard

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun