b. Modernisasi Ekologis dan Kooptasi Environmentalisme
Pendekatan modernisasi ekologi didasarkan pada gagasan bahwa kerusakan lingkungan dapat diatasi melalui pandangan ke depan, perencanaan dan regulasi ekonomi, khususnya, teknologi baru yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus membatasi limbah (Schlosberg dan Rinfret, 2008 dalam Brulle, 2010: 5). Â Meskipun pemikiran ekologis pada tahun 1960an dan awal 1970an telah mempertanyakan hegemoni ekonomi rasional, modernisasi ekologis telah mampu membungkus ulang isu lingkungan sebagai masalah ekonomi, teknis dan manajerial. Sehingga ketidakcocokan antara pemikiran ekologi dan ekonomi mampu diatasi. Secara umum modernisasi ekologi merupakan pendekatan untuk memperbaiki lingkungan melalui aspek politik dan ekonomi. Hal ini memunculkan kampanye lingkungan yang terbatas pada strategi jangka pendek.
c. Elit mengarahkan perubahan sosial dan ketidakberdayaan publik
      Baik itu ecoAmerica maupun Latkoff, yang telah menjadi konsultan sebuah perusahaan komunikasi Fenton, telah membangun pemahaman tentang pesan dalam komunikasi lingkungan. Keduanya telah membuat pesan komunikasi hanya sebatas produk yang disesuaikan untuk mempengaruhi opini publik. Lalu, komunikasi yang terjadi pun cenderung bersifat satu arah. Masyarakat hanya dijadikan sebagai objek yang dimanipulasi dan dikontrol. Strategi yang digunakan oleh ecoAmerica dan Latkoff adalah sama, yakni top-down.
d. Framing tanpa Mobilisasi
      Pendekatan intelektual dari ecoAmerica dan Lakoff hanya terbatas pada ilmu kognitif dan psikologi. Perubahan kultural menjadi dilihat sebagai sesuatu yang terpisah dari relasi ekonomi dan politik. Padahal, strategi retoris yang efektif harus memiliki keterkaitan dengan strategi politik yang melibatkan aktivitas akar rumput sebagai dasarnya.  Framing tidak hanya melulu berpusat pada pesan yang akan disampaikan untuk membentuk opini publik, melainkan juga membangun dasar dan mempertanyakan hegemoni yang ada.
      Sayangnya, pendekatan top-down oleh Lakoff dan ecoAmerica tidak mengakomodasi terjadinya opini publik melalui debat publik. Pendekatan ini hanya berbau teknis periklanan massa. Proses jangka panjang sangat dibutuhkan untuk menciptakan dialog publik, bukan sekedar kampanye berbelit.
      Kampanye mobilisasi politik akan lebih efektif jika melibatkan masyarakat sipil dalam dialog yang berkelanjutan dari pada hanya melihat masyarakat sebagai objek manipulasi opini publik. Perwujudan demokrasi politik adalah dengan mempraktekkan demokrasi politik, yang tidak hanya melalui advokasi para ahli.
Komunikasi untuk Keterlibatan Masyarakat
      Masalah dari gerakan lingkungan saat ini adalah menyempitnya ruang publik dan pemahaman yang terbatas mengenai kepentingan umum. Maka, Luke menyarankan agar dalam gerakan lingkungan masyarakat harus dilibatkan secara aktif dalam rangka menyeimbangkan tatanan sosial dan ekonomi dengan kebutuhan manusia dan alam. Gamson dan Ryan (2005: 15) dalam Brulle (2010: 7) menyarankan komunikasi partisipatoris yang melibatkan pengembangan kapabilitas dari masyarakat untuk bertindak bersama-sama di dalam kontes framing.
      Ketika masyarakat disajikan dengan berbagai informasi lingkungan, sebenarnya ada dorongan untuk melakukan tindakan perubahan dari pada hanya pasif menerima informasi. Komunikasi lingkungan butuh untuk lebih mengarah pada pengembangan prosedur pesan yang melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses perkembangan kebijakan, dari pada hanya sebagai alat bagi para elit politik.