Pembentukan kader TOGA tersebut diambil dari 9 posyandu di Desa Mojomulyo. Melalui pembentukan kader TOGA kami berharap  keberlanjutan edukasi dan praktik terapi komplementer setelah KKN berakhir terus berjalan.Â
Selama kegiatan KKN di Desa Mojomulyo, Kecamatan Puger, kami mahasiswa STIkes Bhakti Al-qodiri, mengadakan serangkaian kegiatan untuk mengatasi masalah hipertensi yang menjadi masalah kesehatan utama di desa ini. Selain menjalankan program utama berupa rebusan daun alpukat dan akupresure, kami juga mengadakan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan kepada kader TOGA dan masyarakat tentang cara mengolah daun alpukat sebagai terapi komplementer untuk menurunkan tekanan darah, serta teknik akupresure yang dapat membantu melancarkan peredaran darah dan mengurangi stress.
Penyuluhan
Mahasiswa KKN Stikes Bhakti Al-Qodiri mengadakan penyuluhan di Balai Desa Mojomulyo tentang hipertensi, termasuk penyebab, tanda, gejala, dan komplikasinya serta cara penanganannya dengan terapi komplementer.
Pelatihan dan pendampingan
Dalam kegiatan ini kami menjelaskan bagaimana cara pembuatan rebusan daun alpukat dan menjelaskan titik titik akupresure pada kader toga dan masyarakat. Yang di hadiri oleh  Kepala Desa Mojomulyo, ketua Puskesmas, PJ Yankestrad, Perawat dan Bidan desa, Babinsa dan Bhabinkatibmas desa Mojomulyo serta para kader TOGA dan beberapa masyarakat
Berikut Standar Operasional Prosedur (SOP) atau cara pembuatan rebusan daun alpukat dan pemijatan akupresure