Mohon tunggu...
Nofita Dhea Saputra
Nofita Dhea Saputra Mohon Tunggu... Administrasi - TIDAK ADA YANG SULIT
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama saya Nofita Dhea Saputra , mengapa saya bergabung dengan KOMPASIANA karna saya ingin mempelajari tentang Blog

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menganalisis dan Menangani Problematika dalam Pandangan Islam

23 November 2019   14:04 Diperbarui: 23 November 2019   14:12 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Goyahnya umat islam terlihat dari prilaku kehidupan umat islam, yang mana sudahkah umat muslim  maenjadikan nilai-nilai ajaran islam sebagai pedoman berperilaku dalam kehidupan ini, terlebih lagi bagaiaman umat muslim dalam menyeimbangkan kehidupan dahulu dan kehidupan modern pada saat ini tanpa menghilangkan nilai agama Islam itu sendiri.

Namun pada saat ini malah terjadi hal yang sebaliknya umat islam lakukan yakni akibat terlalu cintanya terhadap dunia sehingga melupakan dan terlena terhadap tipu daya setan pada zaman saat ini, sesunguhnya hal ini sudah diprediksi oleh Rasulullah saw. bahwa di zaman yang akan datang manusia akan ada dalam keadaan yang merosot jauh dari nilai-nilai Al quran dan Hadits sebagai tanda semakin dekatnya hari kiamat.

Marilah kita telaah bersama pendapat-pendapat di atas dengan dua panduan kita yaitu Al Qur'an dan Sunnah.

Problema: Konspirasi Orang Kafir

Terkait dengan pendapat pertama, kita jumpai firman Allah,

"Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu" (QS Ali Imran: 120).

Ayat di atas dengan tegas menunjukkan bahwa jika kita benar-benar bertakwa kepada Allah maka konspirasi musuh bukanlah ancaman yang berarti.

Allah Ta'ala juga berfirman,

"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS. Asy Syuraa: 30)

Oleh sebab itu, obat yang mujarab adalah membersihkan diri kita dan seluruh umat dari dosa. Sedangkan dosa yang paling berbahaya adalah syirik dan bid'ah.

Allah Ta'ala menjelaskan bahwa dosa syirik adalah dosa yang tidak akan diampuni jika pelakunya masih belum bertaubat ketika kematian menjemputnya. Inilah yang menunjukkan bahaya kesyirikan. Allah Ta'ala berfirman,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun