Mohon tunggu...
Afif A. Luqmana
Afif A. Luqmana Mohon Tunggu... Karyawan -

Tidak pergi namun tidak ada disini

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Rendezvous in Batavia: Menyusuri Kembali Ingatan Kolonial

27 Oktober 2015   14:09 Diperbarui: 18 April 2016   16:34 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Suasana eksekusi Kartosuwiryo | dok Fadli Zon"]

[/caption]

Hal yang berbeda diungkap oleh Arsip Nasional, dimana arsip yang ada mengungkapkan bahwa Kartosuwiryo dieksekusi dan dikuburkan di Pulau Nyamuk. Di Arsip Nasional pula anda dapat menemukan koleksi arsip VOC dalam penjajahannya di Indonesia.

Pulau Kelor

Pulau terakhir yang kami kunjungi adalah Pulau Kelor. Pulau yang beberapa waktu lalu menjadi tenar karena menjadi tempat dilaksanakannya pernikahan selebritis, yaitu Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto. Dari kejauhan, pesona utama pulau ini sudah terlihat, yaitu Benteng Martello. Bentuk melingkar ditambah nuansa warna merah membuat benteng ini terlihat fotogenik. Tak heran banyak yang melakukan sesi prewedding di pulau ini.

[caption caption="Pulau Kelor dari kejauhan | dokpri"]

[/caption]

Pulau yang dulunya bernama Pulau Kherkof ini memang seperti namanya sekarang, selebar daun kelor. Beberapa beton pemecah ombak nampak berada di salah satu sisi pulau, guna mengurangi efek destruktif akibat abrasi. Konon, abrasi sudah memakan separuh dari luas pulau ini sebelumnya.

[caption caption="Benteng Martello di Pulau Kelor | dokpri"]

[/caption]

Benteng Martello adalah benteng yang dibangun VOC pada abad ke-17 untuk menghalau serangan musuh. Benteng ini juga ikut terkena dampak meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883, sehingga menimbulkan kerusakan di berbagai bagian. Ditambah dengan ganasnya abrasi yang terus terjadi. Dinding-dinding bata merah ini sebenarnya adalah dinding bagian dalam dari benteng ini. Jadi, dimensi benteng yang asli jauh lebih besar daripada yang ada saat ini. Pada tahun 2002, akhirnya Pemerintah memberikan status Taman Arkeologi kepada Pulau Kelor, Onrust, Cipir dan Bidadari guna melindungi situs-situs peninggalan kolonial yang terdapat di keempat pulau ini.

[caption caption="Sisi dalam Benteng Martello | dokpri"]

[/caption]

[caption caption="Elemen utama Benteng terbuat dari batu bata merah, dengan plester yang sudah terkelupas | dokpri"]

[/caption]

[caption caption="Senja di Martello | dokpri"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun