Mohon tunggu...
Junus Barathan.
Junus Barathan. Mohon Tunggu... Guru - Profesional.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Purna Tugas PNS Guru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lalu Rambutmu Kau Semir

1 Juli 2019   22:30 Diperbarui: 1 Juli 2019   23:46 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdirilah dihadapan cermin! Betapa ubanmu telah bermunculan. Tanda itu cukup kiranya bagimu sebagai pengingat. Justru engkau lari menghindar. Seakan tak ingin diingatkan oleh ubanmu. Lalu rambutmu kau semir menjadi hitam kembali. 

Dunia ini dibangun di atas amal. Jika engkau beramal, engkau diberi upah pahala. Jika tidak, engkau tidak  mendapatkan apa-apa. Dunia adalah ladang amal dan kesabaran dalam menghadapi bencana. Dunia merupakan rumah keletihan, sedangkan akhirat rumah untuk beristirahat. 

Orang mukmin gemar bekerja keras hingga letih di dunia. Bekerja bukan untuk mengumpulkan kekayaan, tetapi sebuah pengabdian untuk Tuhannya. Ia letih di dunia, tetapi punya harapan kelak di akhirat dapat beristirahat dengan nyaman. 

Renungkanlah!... 

Rumah yang kau bangun megah, cepat atau lambat akan runtuh. Tubuh yang kau cintai dan kau rawat dengan mengeluarkan ongkos mahal, cepat atau lambat akan rusak dimakan belatung. Istri dan anakmu yang menyenangkan, akan kau tinggalkan. Berpisah dengan tangis dan air mata. 

Dirimu menjadi hancur. Namamu dilupakan. Mau tidak mau engkau harus berpindah ke akhirat. Karna itu sebelum semua terjadi, pikirkanlah kepentingan akhiratmu sebelum terlambat.

Singosari, 1 Juni 2019

@J.Barathan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun