Derit roda kayu gerobak tua
Bergerak perlahan disetiap waktu yang semakin senja
Sesekali nafas tersenggal di rongga dada
Berhenti sejenak lalu jalan lagi
Gerobak tua tertatih tatih berpacu dengan waktu
Melangkah pasti menelusuri jalan berliku
Kadang kala menepi di ujung jalan
Mengusap debu dan keringat yang melekat
Gerobak tua ditelan usia
Tak henti memburu bayang yang semakin memudar
Perjalanan panjang dalam kerinduan
Merasa letih menghentikan langkah
Gerobak tua tergilas roda jaman
Terkapar dan luka
Rembulan menangis di serambi malam
Bintang menjerit mengisyaratkan lara
Matahari tertunduk dalam duka
Tapi aku tak peduli
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H